Selidiki Penyebab Kecelakaan, KNKT Gali Keterangan Sopir Bus Maut
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berencana menemui sopir bus Giri Indah yang jatuh ke sungai Ciliwung di Desa Tugu Utara
Penulis: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berencana menemui sopir bus Giri Indah yang jatuh ke sungai Ciliwung di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Hal itu dilakukan KNKT untuk mencari fakta dan data penyebab kecelakaan.
Kusnendi Soehardjo, Kasub Sub Komite KNKT, mengatakan sejak kemarin tim investigasi sudah melakukan penyisiran di lokasi kejadian kecelakaan bus nahas yang menewaskan 18 orang jemaat GBI Emmanuel, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Kami masih mengumpulkan data faktual terkait kecelakaan tersebut. Rencananya, sebelum bertemu sopir bus, kami ingin juga menggali keterangan dari sejumlah penumpang yang selamat," katanya.
Saat ini sebagian besar korban selamat dirawat di RSP Dr M Goenawan Partowidigdo, Cisarua dan RS Sentra Medika. Sedangkan, sang sopir dirawat di RS Polri Kramata Jati, Jakarta Timur.
Menurut Kusnendi, sejumlah pihak juga diminta menahan diri untuk tidak menarik simpulan terlalu dini terkait penyebab kecelakaan. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa penyebab kecelakaan disebabkan oleh rem bus Giri Indah yang tidak berfungsi.
"Kalau memang keterangan sejumlah saksi bilang rem bus blong, kami juga akan mengecek sistem rem bus tersebut jika bangkai bus sudah dievakuasi dari kali Ciliwung," ungkapnya. Rencananya, hari ini bangkai bus bakal dievakuasi dari tempat kejadian.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah menabrak mobil bak terbuka (pikap), bus Giri Indah bermuatan 60 penumpang nyemplung ke sungai sedalam 8 meter di Jalan Raya Puncak-Cianjur Km 88, Kampung Ciliwung Desa Tugu Utara, RT 01 RW 02, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Selain menyebabkan sejumlah penumpang luka-luka, 19 orang juga dinyatakan tewas.