Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK: Memangnya Fahri Hamzah Malaikat?

Juru Bicara KPK Johan Budi menegaskan, pihaknya tidak akan takut memanggil Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah, jika memang diperlukan.

zoom-in KPK: Memangnya Fahri Hamzah Malaikat?
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq (kiri) ditemani Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah (kanan), usai menjalani sidang dengan agenda pembacaan nota keberatan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (1/7/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi menegaskan, pihaknya tidak akan takut memanggil Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah, jika memang diperlukan.

Komentar Johan menanggapi pernyataan Fahri yang menyebutkan bahwa KPK tidak punya nyali untuk memanggil dirinya.

"Bukannya kami takut, memangnya si Fahri malaikat (sampai KPK) harus takut?" kata Johan di Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Johan menjelaskan, dipanggil atau tidaknya seseorang dalam penyidikan, bukan tergantung pada keberanian KPK.

Seseorang dipanggil berdasarkan pertimbangan perlu atau tidaknya keterangan dari orang tersebut. Sejauh ini, menurut Johan, keterangan Fahri belum diperlukan.

"Pertama, dalam menegakkan hukum, tidak melandaskan pada hal itu (takut atau tidak), tapi lebih pada apakah orang itu diperlukan keterangannya atau tidak," jelas Johan.

Sebelumnya, Fahri menyatakan bahwa KPK takut memanggil dirinya, karena sesuatu hal yang akan dibongkarnya. Menanggapi hal tersebut, Johan mempersilakan Fahri untuk membongkarnya.

Berita Rekomendasi

"Apa yang dibongkar, kami juga tidak tahu, tanya saja sama dia. Silakan bongkar saja kalau dia mau bongkar," cetus Johan.

Nama Fahri disebut-sebut dalam persidangan kasus suap kuota impor daging sapi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

Menanggapi itu, Fahri menyatakan, namanya sengaja dikait-kaitkan dengan kasus suap kuota impor daging sapi, lantaran KPK ingin menyematkan persepsi negatif pada dirinya. (*)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas