Tak Ada yang Bisa Menjamin Tes Keperawanan Bersifat Valid
namun prosentasenya tidak jelas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Masalah Sosial Herdiansyah Rahman mengatakan tidak ada yang mampu menjamin validitas dari tes keperawananan. Meskipun ada anak gadis yang setuju dengan tes tersebut untuk mengklarifikasi apakah betul di suatu daerah banyak gadis yang sudah tidak perawan lagi, namun prosentasenya tidak jelas dan sikap ini juga tidak dapat digunakan untuk membenarkan alasan perlunya tes keperawanan.
“Seandainya tes semacam ini dilakukan, maka tidak ada yang menjamin bahwa hasil tes pada hari itu akan bisa dijamin validitasnya beberapa hari kemudian. Nampaknya tidak bisa ditemukan alasan-alasan ilmiah, rasional dan yuridis keabsahan test yang dilakukan maupun hasilnya,”ujarnya dalam pernyataan, Minggu(25/8/2013).
Menurutnya, gagasan untuk melakukan tes keperawanan tersebut pasti akan dibatalkan, karena boleh dikata ide ini hanya sebuah isu yang sensasional karena persoalan hidup yang sangat pribadi sehingga secara rasional hampir tidak mungkin dilaksanakan.
Dia meyakini, jika gagasan untuk melakukan tes keperawanan tersebut akan dibatalkan, sebab ide ini hanya sebuah isu yang sensasional dan sulit terealisi karena persoalan hidup yang sangat pribadi ini hampir tidak mungkin dilaksanakan.
"Keabsahan gagasan untuk melakukan test keperawanan tersebut sangat tidak jelas, sehingga seandainya gagasan tersebut dilaksanakan, maka pertanggung jawaban dari hal-hal negatif yang mugin terjadi juga tidak jelas," ujarnya.