Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anas Sempat Keberatan Konflik dengan Cikeas Dibukukan

Penulis Buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas, Ma'mun Murod Al- Barbasy, mengungkapkan waktu penulisan buku Anas berlangsung singkat.

Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Sanusi
zoom-in Anas Sempat Keberatan Konflik dengan Cikeas Dibukukan
TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa
Mantan Sekretaris Departemen Agama DPP Partai Demorkat Ma'mun Murod Al-Barbasy meluncurkan buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas di Jakarta, Jumat (23/8/2013). Buku setebal 280 halaman ini berisi tentang kisah-kisah di balik pelengseran Anas dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat, Konflik SBY dan Anas, dan Pembersihan Loyalitas Anas dari Partai Demokrat. Seseorang sedang membaca buku tersebut, Selasa (27/8/2013). (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penulis Buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas, Ma'mun Murod Al- Barbasy, mengungkapkan waktu penulisan buku Anas ini berlangsung sangat singkat. Tidak lama, sekitar satu bulanan.

"Sebenanya ini sambilan. Awalnya semua dalam status facebook saya. Tapi ketika terbersit dalam pikrian saya membuat buku, langsung saya buat saya buat penjelasan.

Setelah saya buat semua, saya ngomong ke mas Anas. Saya bilang ini bagus untuk pendidikan politik masyarakat," kata Ma'mun, kemarin.

Awalnya, Anas tidak merespons keinginan Ma'mun menulis buku tentang masa lalu Anas yang bersinggungan dengan keluarga Cikeas, Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, dan Kongres Partai Demorkat 2010 di Bandung.

"Mas Anas bilang tidak usahlah nulis buku segala. Nanti dikait-kaitkan sama saya. Pasti dibilang saya mau balas dendam. Jadi tidak usah," kata Ma'mun mengutip Anas.

"Saya berusaha beri banyak penjelasan, dan akhirnya Mas Anas berhasil saya luluhkan. Lalu dia bolehkan, tapi dengan syarat dia minta harus lihat dulu bahannya dengan beberapa tambahan," kata Ma'mun sembari memastikan isi yang termaktub dalam buku tersebut benar adanya.

"Saya ini akademisi, jadi semua hal harus ada bukti. Ketika ada yang saya kira sensitif saya bilang ke Mas Anas, 'ini betul mas? Saya takut disebut fitnah. Ada buktinya?' Dan mas Anas bilang betul."

Berita Rekomendasi

Pembuatan buku berlangsung serba cepat. Semula dijadwalkan diluncurkan bersamaan dengan hari ulang tahun Anas, yang lahir di Blitar, Jawa Timur, 15 Juli 1969. Tapi saat itu, Anas keberatan pelucnuran buku tersebut dikaitkan dengannya.

Malah saat ulang tahunnya, bulan lalu, Anas bepergian jauh ke Kalimantan. Selain itu, tanggal tersebut juga telah masuk bulan puasa. Sehingga Ma'mun dan timnay berpendapat tidak baik meluncurkan buku pada saat itu, lalu diundur menjadi 23 Agustus 2013.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas