Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Donny Gahral Adian: Foke Bukan Ahlinya jadi Duta Besar

Foke dianggap tidak tepat jika harus mengisi posisi sebagai Duta Besar Indonesia untuk negara Jerman

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Donny Gahral Adian: Foke Bukan Ahlinya jadi Duta Besar
Istimewa
Pengamat politik Donny Gahral Adian 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo biasa disapa Foke  dianggap tidak tepat jika harus mengisi posisi sebagai Duta Besar Indonesia untuk negara Jerman. Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral Adian

Donny yang juga dosen filsafat Universitas Indonesia ini menegaskan, jabatan duta besar sangatlah penting  karena menyangkut hubungan diplomatik antara dua negara. Selain itu, untuk menjaga hubungan diplomatik, dan  membutuhkan kemampuan diplomasi

"Foke bukan sosok yang diplomatis mengingat karakter dan temperamen seperti yang ditunjukan waktu pilgub DKI kemarin.  Jadi, tidak bisa hanya karena orang pernah sekolah di Jerman terus dijadikan duta besar. Diplomasi ada sekolahnya, jadi mending serahkan pada ahlinya, yang jelas foke bukan ahlinya," sindir Donny, Selasa (3/9/2013).

Donny kembali menyindir,  mantan pejabat memang tidak bisa lama-lam tanpa jabatan karena masalah asap dapur yang ngebul kalau menjabat. "Posisi dubes bukan buat para pencari kerja tetapi pengabdi bangsa," Donny yang tak lain suami dari Rieke Diah Pitaloka ini  menegaskan.

Selain nama Fauzi Bowo  ada nama mantan Pangkostrad Letjen TNI Jhony Lumintang yang bila direstui DPR akan menjadi duta besar Indonesia untuk negara Filipina. 

Nama-nama lain yang diusulkan pemerintah ke DPR dalam hal ini Komisi I DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan antara lain, Suprapto Martosetomo  untuk Afrika Selatan, Yuli Mumpuni  (Spanyol),  Yusron Ihza Mahendra  (Jepang),  Budi Bowoleksono  Amerika Serikat). Rencananya Budi akan menggantikan Dino Pati Jalal.

Kemudian Linggawaty Hakim  (Swiss) Komjen Pol Ito Sumardi  (Myanmar), Yuwono A Putranto (Norwegia), Raudin Anwar  (Libya), Abdurrahman M Fachir  (Arab Saudi), Jose Antonio Morato Tavares  (New Zealand),  Irmawan Emir Wisnandar  (Laos), Sugeng Rahardjo- (China),  Burhanuddin  (Sudan).

BERITA REKOMENDASI

Yang lain Nurul Qomar  (Brunei Darussalam)  Gary Rachman Makmun Jusuf  (Fiji), Rahmat Pramono PTRI (Asean) Diar Nurbiantoro  (Rumania) Mulya Wirana  (Portugal) Pitono Purnomo  (Kamboja) dan  Moenir Ari Soenanda  (Peru).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas