Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Ancaman Komjen Oegroseno Bila Ada Tahanan 'Teraniaya' di Sel

Pada acara penutupan Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) yang dihadiri seluruh Kapolres se-Indonesia, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ini Ancaman Komjen Oegroseno Bila Ada Tahanan 'Teraniaya' di Sel
Warta Kota/Banu Adikara
Wakapolri Komjen Pol. Oegroseno (tengah) didampingi Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol. M. Fadil Imran (kanan) lokasi meledaknya bom di Vihara Ekayana, di Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (6/8/2013). Wakapolri menyimak rangkaian gambar yang diambil dari CCTV. (Warta Kota/banu adikara) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada acara penutupan Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) yang dihadiri seluruh Kapolres se-Indonesia, Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Oegroseno mengeritik tindakan polisi yang cenderung mudah menahan orang atau tersangka.

Ia lalu bercerita saat dirinya di DPR bertemu Komisi III DPR RI. Di sana ia ditanya kenapa banyak rumah tahanan yang overload.

"Jaman sekarang berbeda seperti dulu, cenderung polisi nahan orang, sudah tidak bisa dikendalikan," kata Oegro di Lapangan Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Kamis (4/8/2013).

Penahanan seseorang diatur dalam Pasal 21 KUHAP, ia mengingatkan kepada para Kasatwil jangan sampai ada sponsor dalam menahan seseorang.

"Orang yang mencuri Rp 500 ribu ditahan, sementara yang Rp 5 miliar tidak ditahan," katanya.

Oegro akan memperkuat Pengamanan Internal Kepolisian (Paminal) yang berada di bawah Divisi Propam Mabes Polri. Hal tersebut pun dilakukan dalam rangka mendukung ditandatangani zona integritas oleh Kapolri.

Berita Rekomendasi

Oegro menginginkan pelayanan yang baik dan profesional betul-betul dilakukan Polri, sehingga tidak ada lagi tahanan yang disiksa di kantor Polisi, bila masih ada maka Propam akan turun bila terbukti maka harus bertanggungjawab.

"Jangankan disiksa, digigit nyamuk demam berdarah pun dalam tahanan itu menjadi tanggung jawab polisi. Bila ada seperti itu, lihat lah yang diganti Kapolres atau Kasat Sersenya," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas