Megawati Pilih Topik Harga Cabai Naik Ketimbang Bicara Isu Pencapresan
ketika memberikan sambutan pada HUT ke-38 PDIP di Lenteng Agung, Megawati pun mencurahkan isi hatinya.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Sebuah buku menarik baru saja diluncurkan. Buku berjudul 'Pak Taufiq dan Bu Mega-Catatan Ringan, Lucu, dan Unik dari Keluarga Politik', adalah karya Rahmat Sahid, jurnalis Koran Sindo. Banyak cerita menarik diulas dalam buku ini. Misalnya, keseharian Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan suaminya, almarhum Taufiq Kiemas.
JANUARI 2011, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjalani keseharian sebagai orang nomor satu di partai. Pernah menjabat sebagai wakil presiden RI kemudian menjadi Presiden RI tentu hari-harinya kini berbeda dibandingkan sebelumnya.
Ketika ramai orang berbicara dan berdebat soal siapa kandidat Capres dari PDIP maka ternyata Megawati justru lebih memikirkan bagaimana harga kebutuhan pokok yang terus menanjak naik.
"Megawati tidak melupakan kodratnya sebagai perempuan dan ibu rumah tangga," begitu sebuah petikan yang tertera dalam buku "Pak Taufiq dan Bu Mega Catatan Ringan, Lucu, Unik dan Keluarga Politik" yang baru saja diluncurkan di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (4/9/2013), siang tadi.
Sang penulis Rahmat Sahid seperti memahami betul apa yang menjadi keseharian Megawati menjalani hari-harinya bersama Almarhum Taufiq Kiemas suami Megawati. Apalagi penulis yang merupakan wartawan Sindo banyak mengikuti aktivitas keseharian Megawati maupun almarhum Taufuq Kiemas.
Padahal dalam kapasitasnya sebagai ketua umum partai, Megawati bisa saja bicara ngalor-ngidul tentang pencapresan dirinya namun hati nuraninya tidak bisa dibohongi, naluri sebagai seorang istri ibu rumah tangga. Maka ketika memberikan sambutan pada HUT ke-38 PDIP di Lenteng Agung, Megawati pun mencurahkan isi hatinya.
"Kenapa sih terburu-buru bicara soal Capres, mbok pikirin dulu kenapa harga cabai naik?" begitu kata Megawati.
Megawati bahkan prihatin dan tak habis pikir cabai saja harus didatangkan dari Thailand padahal negara itu tidak lebih luas dibandingkan dengan Pulau Sumatera.
"Mungkin kita tidak ada upayaoptimal untuk pengadaan cabai," kata Megawati.
Megawati juga heran untuk urusan seperti ini kenapa harus mengajari pemerintah segala. 'Pemerintah harusnya punya strategi bertindak mengenai harga kebutuhan pokok yang terus melambung," ujarnya.