Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jokowi Kalahkan Popularitas Metallica di Twitter

Fenomena keunggulan Jokowi dalam berbagai survei juga mengalami hal serupa di jejaring sosial Twitter

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Jokowi Kalahkan Popularitas Metallica di Twitter
TRIBUNNEWS.COM

“Jumlahnya jauh di atas kandidat-kandidat kuat presiden lainnya,” ujar Adi Ahdiat, analis PR dalam rilisnya kepada Tribunnews.com.

 Kemunculan Joko Widodo (Jokowi) dalam pentas perpolitikan belakangan ini membawa efek kejut yang tak bisa diabaikan.

Sosok yang sebelumnya membangun karier politiknya dengan menjadi Wali Kota Surakarta, kemudian Gubernur DKI Jakarta hingga sekarang, tak lagi sekadar sosok potensial untuk maju dalam pemilihan presiden tahun depan. Ia sudah menguasai bursa survei-survei kandidat capres sebagai capres terpopuler.

 Untuk menggambarkan dominasi Jokowi dalam perbincangan Twitter ini, Adi membandingkan jumlah celoteh tentang Jokowi dengan nama-nama capres lain digabungkan. Hasilnya mengejutkan. Sesudah dijumlahkan sekalipun, total perbincangan tentang Prabowo, Megawati, Wiranto, dan Aburizal Bakrie baru mencapai 1,3 juta. Jumlah ini tak sampai seperlima jumlah perbincangan tentang Jokowi.

 ,” imbuh Adi.

 Adi menjelaskan kembali, popularitas Jokowi ini tak lepas dari pencalonan dan kemenangannya dalam Pilkada Jakarta. Perbincangan tentangnya mulai melonjak ketika di bulan November 2011 namanya mulai digadang-gadang sebagai kandidat DKI-1.

Sebelum itu, citra Jokowi sebagai wali kota yang ngewongke wong memang sudah ada, namun cenderung mengendap dalam ingatan publik dan belum diperbincangkan.

 Sesudah memenangkan kursi Gubernur DKI, perbincangan tentang Jokowi konstan berada di bilangan tinggi. Perbincangan tentang Jokowi rata-rata mencapai 18 ribu celoteh per hari sejak 20 September 2012. Bahkan lebih tinggi dari grup band Metallica, idola Jokowi sendiri, yang hanya 11 ribu pembicaraan per hari.

 Menurut Adi, dengan pembicaraan tentang Jokowi sudah sedemikian marak. Jokowi menurutnya, tak lagi memerlukan partai selain sebatas untuk formalitas bila dirinya hendak maju di Pilpres 2014.

"Partai politiklah yang memerlukan diatanpa perlu susah-susah beriklan di media besar atau diusung kendaraan politik tertentu. Pembicaraan tentang Jokowi akan menyebar dan menular di masyarakat dengan sendirinya, dengan kecepatan tinggi.”

"Apa pun keputusan Jokowi untuk 2014, kami hanya berharap semoga beliau melakukannya demi rakyat. Sebab disadari atau tidak, apa pun yang dilakukan beliau sekarang akan sangat menentukan wajah Indonesia ke depan," pungkas Adi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas