Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perwira yang Diusir Kapolri Saat Upacara Mengaku Sedang Sakit

Kapolri dengan menggunakan tongkat komandonya menyuruh seorang Provost yang berjaga di pintu Timur Ruang Rapat Utama

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Perwira yang Diusir Kapolri Saat Upacara Mengaku Sedang Sakit
ADI SUHENDI
Sertijab Asops Kapolri dan Tujuh Kapolda di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo tampak geram saat melihat seorang peserta upacara tidak bersikap tertib dan khidmat saat serah terima jabatan Asisten Operasi Kapolri dan tujuh Kapolda berlangsung.

Kapolri dengan menggunakan tongkat komandonya menyuruh seorang Provost yang berjaga di pintu Timur Ruang Rapat Utama untuk mengamankan seorang perwira menengah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) yang berdiri di barisan belakang peserta upacara menghadap ke arah selatan.

Kapolri mengungkapkan apa yang dilakukannya dikarenakan karena melihat sang perwira menengah menggoyang-goyangkan kaki dan berbicara saat pelaksanaan serah terima jabatan.

"Tadi hanya bicara saja, mungkin kelelahan," kata Timur saat dimintai keterangannya seusai memimpin Serah Terima Jabatan di Rupatama, Senin (14/9/2013).

Sementara pada waktu berbeda, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie menjelaskan bahwa sang perwira menengah yang terpaksa dikeluarkan dari Rupatama ternyata sedang sakit.

"Dia kurang sehat, sudah diperiksa tadi," kata Ronny.

Ketika sedang berjalan penandatanganan serah terima jabatan dan fakta integritas Kapolda Maluku Utara, tiba-tiba Kapolri meminta seorang provost untuk mengamankan seseorang. Tanpa berbicara Timur menggunakan tongkat komandonya memerintahkan seorang provost.

Berita Rekomendasi

Sang Provost awalnya tampak gelagapan, ia berlari ke depan menuju Kapolri, kemudian seketika juga Kapolri menunjukan dengan tongkat komandonya ke arah barisan peserta upacara.

Sang Provost pun tidak tahu pasti awalnya orang yang mana yang ditunjuk Kapolri, ia berlari dan memegang tangan seorang polisi berpangkat Kombes yang berdiri paling depan, tetapi sang perwira tenang dan tidak mengubah posisi siapnya.

Ternyata bukan orang tersebut, kemudian provost pun masuk ke dalam barisan dan memegang orang memberikan isyrata kepada Kapolri apakah orang tersebut yang dimaksud. Ternyata bukan, sampai akhirnya sang provost di bantu Kepala Biro Provost Brigjen Pol Endang Sunjaya mengamankan seorang kombes yang berada dibarisan belakang dan langsung dibawa ke ruang sound system. Setelah acara selesai orang tersebut langsung diperiksa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas