Uji Kelayakan Jadi Dubes, Foke Bantah Ada Barter Politik
Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi "Foke" Wibowo memenuhi undangan Komisi I DPR.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi "Foke" Wibowo memenuhi undangan Komisi I DPR. Kedatangan Foke untuk mengikuti uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Duta Besar RI di Jerman.
Pantauan Tribunnews.com, Foke datang sekitar pukul 13.10 WIB, Rabu (18/9/2013). Ia mengenakan jas hitam dengan celana bahan. Sebelum memasuki ruang rapat Komisi I DPR, Foke sempat melakukan wawancara dengan awak media.
"Sebagai anak bangsa kalau untuk kebaikan bangsa siapapun wajib," kata Foke ketika ditanya alasannya bersedia menjadi calon Dubes RI di Jerman.
Ia pun membantah bila keputusan pemerintah itu ada barter politik karena gagal di Pilkada DKI Jakarta. "Engga, barter apa," katanya.
Diketahui selain Foke, hari ini Komisi I DPR juga melakukan uji kepatutan dan kelayakan kepada calon lainnya. Proses fit and proper test itu dilakukan secara tertutup. Calon lainnya antara lain Yusron Ihza. Untuk Jepang merangkap Federasi Micronesia di Tokyo, Yuwono A. Putranto, Kerajaan Norwegia di Oslo,
Jose Antonio Morato Tavares untuk Eslandia baru merangkap Samoa Barat dan Kerajaan Tonga di Wellington.
Kemudian, Pitono Purnomo untuk Kerajaan Kamboja di Phnom Penh, Gary Rachman Makmur Jusuf untuk Republik Kepulauan Fiji di Suva, Nurul Qomar untuk Brunei Darussalam di Bandar Seribegawan, Abdurrachman Mohammad Fachir untuk Kerajaan Arab Saudi di Riyadh, Mulya Wirana untuk Republik Portugal di Lisabon.
Terakhir, Budi bowo Leksono, Amerika Serikat di Washington DC, Suprapto Martosetomo untuk Republik Afrika Selatan merangkap Lesotho dan Kerajaan Swaziland di Pretoria dan
Rahmat Pramono untuk PTRI ASEAN di Jakarta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.