Calo Suap Hakim Agung Bikin Geram Anggota Komisi III DPR
Nudirman menantang Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Imam Anshori Saleh untuk membongkar dugaan calo tersebut.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Nudirman Munir tidak membantah adanya dugaan calo dalam proses seleksi Hakim Agung. Namun, ia meminta agar hal itu tidak digeneralisasikan seluruh Komisi III DPR.
"Hal itu mungkin terjadi tapi engga bisa disamaratakan, engga bisalah mereka mengatur fraksi besar," kata Nudirman di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Nudirman menantang Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Imam Anshori Saleh untuk membongkar dugaan calo tersebut. Ia yakin bila Imam melaporkan kepada Badan Kehormatan (BK) DPR maka laporan itu akan ditindaklanjuti.
"BK pasti mau, kalau bilang di Komisi III ya harus tahu siapa orangnya itu. Kita mati-matian cari data calon hakim agung, kalau ternyata main, ya kacau jadinya," ungkapnya.
Sebelumnya, Komisi Yudisial (KY) mencium gelagat kurang baik dari setiap seleksi calon Hakim Agung di gedung DPR RI Jakarta.
Wakil Ketua Komisi Yudisial (KY), Imam Anshori Saleh, menegaskan dugaan adanya calo dalam proses seleksi Hakim Agung di Komisi III DPR RI. Calo ini bertujuan untuk meloloskan nama Hakim Agung tertentu.
"Ya ada juga (calo seperti itu). Kan bukan hal baru lagi anggota DPR jadi calo anggaran dan lain-lain," kata Imam ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (19/9/2013).
Menurut dia pengalaman seleksi Hakim Agung sebelumnya pernah ditawari Rp 200 juta untuk meloloskan seorang calon Hakim Agung yang mengikuti seleksi.
"Saya pernah mengalami sendiri hal itu. Laporannya dari calon Hakim Agung yang gagal jadi Hakim Agung yang nyanyi ke saya," kata dia.