Dua Opsi Bagi Demokrat Soal Kursi Ketua Komisi III
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menawarkan dua opsi untuk Partai Demokrat mengenai kursi Ketua Komisi III DPR
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menawarkan dua opsi untuk Partai Demokrat mengenai kursi Ketua Komisi III DPR. Opsi tersebut dilontarkan terkait penolakan sejumlah anggota Komisi III terhadap nama yang diajukan Partai Demokrat yakni Ruhut Sitompul.
"Kepada Demokrat ada dua kemungkinan," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (27/9/2013).
Opsi pertama, Partai Demokrat mempertahankan Ruhut sebagai nama yang diajukan untuk menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR. Demokrat, kata Priyo memiliki kewenangan untuk itu. "Monggo silahkan," katanya.
Namun pengajuan nama Ruhut, ujar Priyo, harus dibarengi dengan upaya Demokrat meyakinkan anggota Komisi III DPR. Demokrat berusaha agar pilihan yang dijatuhkannya tidak salah. "Ini memang tidak mudah," imbuh Priyo.
Opsi kedua adalah kemungkinan Partai Demokrat untuk menarik Ruhut serta menggantikannya dengan figur lain yang tak kalah mumpuni. Priyo juga meminta kepada pengurus Demokrat agar melaporkan persoalan ini kepada Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ketua umum Pak SBY harus dilaporkan tentang semua hal," ujarnya.
Politisi Golkar itu mengakui sejumlah pejabat tinggi Demokrat telah menghubunginya terkait pelantikan Ruhut. Dimulai dari Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan, Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin dan Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
"Ruhut punya keunikan dan memperkaya tipe kepemimpinan yang ada," katanya.
Ketika ditanya peluang voting dalam pemilihan Ketua Komisi III DPR, ia mengatakan hal itu akan dilakukan secara tertutup.
"One man one vote, maka saya tidak bisa prediksi yang terjadi. Meski hitung-hitungannya saya khawatir akan berimbas pada pimpinan di komisi," ungkap Priyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.