Ciptakan Kondisi Damai di Kawasan, Indonesia dapat Apresiasi
Pembahasan berbagai permasalahan global dan kawasan dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa dan Menlu Amerika Serikat, John Kerry
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembahasan berbagai permasalahan global dan kawasan dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa dan Menlu Amerika Serikat, John Kerry di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, 27 September 2013.
"Perkembangan isu Suriah, perkembangan di Timur Tengah lainnya dan upaya ratifikasi Traktat Pelarangan Uji Nuklir (CTBT) menjadi agenda utama bahasan," ujar Marty sesuai siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (28/9/2013).
Marty menyambut baik perkembangan positif berbagai tantangan global yang merupakan hasil dari upaya diplomasi dewasa ini, perkembangan positif tersebut antara lain kemajuan pemusnahan senjata kimia Suriah dan sinyal positif isu nuklir Iran.
"Bagi Indonesia, diplomasi merupakan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan tantangan global," ucap Marty.
Sementara, Menlu AS menekankan peran dan kontribusi Indonesia yang selalu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan global melalui cara-cara diplomasi.
"Kesiapan Indonesia untuk menjadi bagian dari Pasukan Perdamaian PBB atas mandat dan di bawah payung PBB merupakan kontribusi nyata dalam upaya menyelesaikan permasalahan di Suriah," ungkap Kerry.
Selain itu, Pemerintah AS juga mengapresiasi posisi prinsipil Indonesia terkait dengan penolakan penggunaan senjata kimia di Suriah.
Dalam kesempatan tersebut Menlu AS juga menggarisbawahi peran penting Indonesia dalam menciptakan kawasan yang stabil dan damai di Asia Pasifik termasuk isu Laut China Selatan. Kawasan yang stabil dan damai di Asia Pasifik telah memungkinkan negara-negara di kawasan untuk melanjutkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.