Siti Maryam Kaget Rumahnya Didatangi Petugas KPK
Saya suruh anak saya bilang ke tamu itu untuk datang besok saja, lalu anak saya bilang tamunya dari KPK, saya kaget
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siti Mayam (71) mengaku masih terguncang akibat kedatangan sejumlah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kediamannya pada Rabu lalu (02/10) sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia tidak menyangka institusi yang banyak diberitakan menjerat pejabat dan tokoh korup bisa menyambangi kediamannya di gang sempit di Jalan Trijaya IV, Tebet, Jakarta Selatan.
Kepada TRIBUNnews.com Siti mengatakan saat petugas KPK datang sekitar pukul 21.00 WIB ia sudah tidur di kamarnya, ia dibangunkan oleh salah seorang anak laki-lakinya yang memberitahukan bahwa ada tamu. Ia pun langsung meminta anaknya itu mengusir sang tamu karena hari sudah larut malam.
"Saya suruh anak saya bilang ke tamu itu untuk datang besok saja, lalu anak saya bilang tamunya dari KPK, saya kaget," ujarnya.
Sesampainya di ruang tamu, Siti mendapati sudah ada sekitar lima orang laki-laki yang semuanya membawa tanda pengenal KPK. Siti mengaku saat itu tidak habis pikir, seorang lansia seperti dirinya bisa terseret kasus itu.
Salah seorang anak laki-lakinya yang bernama Karyadi Gunadi kemudian diminta salah seorang petugas KPK, untuk menunjukan tas yang dibawa putri tertuanya, Susi Tur Andayani (46) yang mampir ke rumahnya sehari sebelumnya. Siti langsung sadar bahwa kedatangan petugas KPK itu berkaitan dengan pekerjaan Susi sebagai seorang pengacara.
Tak lama kemudian Karyadi Gunadi yang akrab dipanggil Gun itu pun keluar, dengan menenteng sebuah travel bag berwarna biru. Tas itu kemudian digeletakan di lantai ruang tamu, dan dibuka oleh petugas KPK. Siti mengaku kaget setelah mendapati ternyata di dalam itu adalah uang dalam jumlah banyak.
"Saya kaget, sampai sekarang saya masih kaget ini. Saya ini orang bodoh, tidak tahu apa-apa. Soal pekerjaan anak-anak saya juga tidak tahu. Sampai sekarang saya tidak nafsu makan karena itu," tuturnya.
Susi kata Maryam adalah putrinya yang paling tua. Kata dia putrinya itu berbeda dengan anak-anaknya yang lain, karena kata dia Susi adalah anaknya yang paling cerdas, terbukti dari nilai-nilai yang diperoleh di sekolah. Lulus dari SMA Susi memilih untuk mengambil kuliah hukum di Lampung. Setelah lulus Susi kemudian menikah dengan seorang Insinyur pertanian dari kampus yang sama.
Susi sempat ikut suaminya yang bekerja di Kementerian Pertanian waktu suaminya berdinas di Pontianak. Setelahnya sang suami pun pindah ke Lampung, dan Susi pun mengikuti. Saat tinggal di Lampung Susi pun mulai aktif sebagai pengacara.
Kata Siti putrinya itu jika kebetulan ada di Jakarta hampir selalu menyambangi rumah di Tebet. Namun ia tidak terlalu mencampuri urusan Susi di Jakarta, karena menurutnya Susi sudah lebih dewasa dan jauh lebih berilmu darinya. Ia berharap dengan kasus penangkapan Susi oleh KPK karena diduga terlibat korupsi Pilkada Lebak, dapat memberi pelajaran untuk Susi.
"Saya berdoa biar semua yang dilalui Susi bisa berlangsung cepat, dan tidak ada kendala. Susi sekarang mudah-mudahan bisa berintrospeksi," katanya.