Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keterangan Pengacara Baru Wawan Berbeda dari Adnan Buyung Soal Suap ke Akil

Pengakuan Sadli berbeda dari kuasa hukum lain dari Wawan, Adnan Buyung Nasution

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Keterangan Pengacara Baru Wawan Berbeda dari Adnan Buyung Soal Suap ke Akil
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Pengusaha Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (3/10/2013). Wawan yang telah ditetapkan KPK sebagai tersangka bersama Ketua MK Akil Mochtar, diduga terlibat dalam suap pengurusan sengketa pilkada Banten. (WARTAKOTA/ Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka pemberi suap Ketuanonaktif Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, Tubagus Chairy Wardana alias Tubagus Wawan alias Wawan, kembali menunjuk pengacara untuk mendampingi proses hukumnya di KPK. Adalah Sadli Hasibuan bersama tiga rekannya mengaku menjadi tim kuasa hukum Wawan.

"Dua hari yang lalu kami baru ditunjuk. Tadi, kami tidak terlalu banyak hal-hal yang disampaikan. Tadi, kami baru ngobrol-ngobrol terkait dengan peristiwa ditahannya Wawan," kata Sadli usai membesuk Wawan di Rutan KPK, Jakarta, Senin (13/10/2013).

Mengaku belum membicarakan materi kasus secara dalam, Sadli justru menyangkal Wawan berusaha melakukan penyuapan kepada Akil. "Pemberian uang yang mana? Enggak ada yang menyerahkan uang kan?," tanya Sadli.

Menurut Sadli, dalam kasus Wawan belum terjadi serah terima uang kepada Akil. Pengakuan Sadli ini berbeda dari kuasa hukum lain dari Wawan, Adnan Buyung Nasution. Sebelumnya, Adnan mengatakan, Wawan sudah mengakui uang Rp 1 miliar yang berada di Susi Tur Andayani merupakan miliknya.

Wawan juga mengaku uang itu terkait order sejumlah orang dan beberapa pemilukada di Banten. Sadli mengaku belum membicarakan lebih jauh materi kasus dengan Wawan dalam pertemuan di rutan sekitar setengah jam itu. Dalam pertemuan itu, lanjut Sadli, Wawan baru sekadar menceritakan kondisi pesikologinya.

"Yang baru disampaikan, memang ada peristiwa penahanan itu. Dia juga bercerita soal psikolologisnya. Kami baru memberikan semangat kepada dia, bagaimana dia bisa menjalani pemeriksaan Rabu nanti," jelasnya.

"Kami baru memberikan support moril saja kepada dia, bahwasanya Rabu nanti dia harus siap, harus sehat. Nanti materinya apa, yah nanti baru kami bisa sampaikan nanti setelah," imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas