Jokowi dan JK di Musdalifah
Jamaah Makassar langsung memanggil jamaah Solo dengan nama Jokowi, jamaah solo langsung membalas dengan panggilan Jusuf Kalla.
Editor: Budi Prasetyo
Citizen Reporter, Laporan Zainal Dalle dari Mekah
TRIBUNNEWS.COM MEKAH -Sosok jokowi dan Jusuf Kalla memang selalu menarik untuk dibincangkan bukan hanya di Indonesia tapi sampai di Mekah sekalipun. Saat mabit di Musdalifah untuk mengambil batu kecil untuk melontar jumrah di Mina, rombongan saya kebetulan berdampingan dengan jamaah kloter solo, kami langsung akrab.
Jamaah Makassar langsung memanggil jamaah Solo dengan nama Jokowi, jamaah solo langsung membalas dengan panggilan Jusuf Kalla. Jadilah perbincangan tambah akrab dan kesimpulannya Jokowi dan JK baiknya diduetkan sebagai capres dan cawapres nanti.
Lalu siapa capresnya, jamaah Solo langsung menimpali Jokowi dong, nanti kalau Pak JK capresnya takutnya tidak terpilih lagi, demikian alasan mereka. Oke tak masalah demikian jawab jamaah Makassar yang penting sama sama untuk membangun bangsa. Pak JK memang hadir di Mekah untuk menunaikan ibadah haji atas undangan pemerintah dan Bulan Sabit Merah Arab Saudi.
Alhamdullilah saya dan rombongan jamaah dari Makassar telah melaksanakan wukuf, melontar jumrah, serta tawaf ifadah dan sai.
Karena macetnya kondisi jalan menuju masjidil haram usai melontar jumrah amanah di Mina saya bersama teman-teman memutuskan menyewa jasa ojek yang sewanya memang lumayan mahal sekitar 100 real atau 320 ribu rupiah untuk tumpangan seorang dan 150 real untuk tumpangan dua orang.
Tumpangan ojek ini lumayan ampuh untuk menembus macet yang bisa mencapai 7 sampai 8 jam kalau naik bus. Alhamdullilah kami sampai di sekitar Masjidil Haram hanya dalam waktu 15 menit walaupun dengan jantung berdegub karena terkadang tukang ojeknya ugal-ugalan di jalan.
Saat wukuf di Arafah kami juga bertemu Menteri Agama Surya Dharma Ali melalukan kunjungan ke tenda tenda jamaah untuk mengecek kondisi jamaah secara keseluruhan.
Salat Idul Adha di Masjidil Haram dipimpin oleh Syaikh Abdurrahman Al Sudais yang bertindak sebagai imam dan khatib. Dalam khotbahnya Ia menyerukan persatuan umat Islam.(*)