Jokowi dan Prabowo Subianto Cuma Calon Presiden Wacana?
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby menyebutkan, meskipun elektabilitas Gubernur
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby menyebutkan, meskipun elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tinggi, namun keduanya hanya akan menjadi calon presiden (capres) wacana.
Menurutnya, majunya kedua tokoh tersebut masih tergantung pada kebaikan hati atau dukungan tokoh atau partai di luarnya.
Adapaun capres wacana dikatakan, nama-nama tokoh yang sering muncul di media masa seperti Jokowi. Sedangkan capres rill, merupakan tokoh dan pemimpin struktural partai.
"Maju tidaknya Jokowi dalam buras capres 2014 sangat tergantung Megawati. Walaupun memiliki elektabilitas tinggi, maju tidaknya Jokowi menyisakan perbedaan pendapat di internal PDIP," kata Adji dalam konferensi pers analisis hasil survei nasional LSI di Jalan Pemuda 70 Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (20/10/2013).
Adji menjelaskan sejak Maret 2013, LSI melakukan survei hanya memasukkan ketua atau tokoh partai dalam survei.
"Mengapa kami masukkan nama-nama tokoh partai, karena mengacu pada Pemilu 2004, 2009, para capres yang ada berasal dari ketua atau tokoh partai," ujarnya.
Sementara itu dikatakan Adjie, saat ini elektabilitas Prabowo memang jauh melampaui elektabilitas partainya. Namun, mengacu pada pengalaman 2009, kehendak kuat Prabowo untuk bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) akhirnya sirna. "Prabowo akhirnya tunduk pada 'real politics' dan bergabung dalam poros PDIP," jelasnya.