Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Minta Saran Jusuf Kalla Terkait Konflik Myanmar

Abdullah Al Matouq, Utusan Khusus Sekjend PBB, menemui Ketua PMI Muhammad Jusuf Kalla, di Istanbul Turki.

zoom-in PBB Minta Saran Jusuf Kalla Terkait Konflik Myanmar
http://jusufkalla.info/
Jusuf Kalla membaca buku saat sedang transit di Bandara Kemal Ataturk, Turki. 

Laporan  Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, TURKI - Abdullah Al Matouq, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB bidang Kemanusiaan (UN OCHA), menemui Ketua Palang Merah Indonesia Muhammad Jusuf Kalla, di Istanbul Turki, Selasa (22/10/2013).

Abdullah Al Matouq menemui Jusuf Kalla (JK) untuk meminta saran terbaik guna masuk ke daerah konflik Rakhine Myanmar. PBB, hendak menyalurkan bantuan kemanusiaan ke daerah tersebut.

Menurut Abdullah Matouq, pihaknya merasa perlu meminta masukan dari JK. Pasalnya, JK sudah kali kedua berkunjung ke Myanmar dan berpengalaman menangani konflik etnis bernuansa SARA.

"Saya menyarankan, agar misi kemanusiaan yang diemban ke Rakhine Myanmar menjunjung tinggi azas netralitas serta mengedepankan aspek kemanusiaan. Karenanya, bantuan harus disalurkan kepada kedua belah pihak yang bertikai," kata JK seperti dalam keterangan pers yang diterima Tribun, Selasa malam.

JK mengungkapkan, bantuan terbaik adalah makanan dan pemukiman. Sebab, masih banyak korban yang bermukim di kamp pengungsi butuh kedua hal tersebut.

"Saya juga menyarakan pengadaan bantuan makanan, sebaiknya dibeli dari Myanmar agar efisien. Karena negara tersebut memproduksi beras yang berlimpah. Sedangkan untuk perumahan sebagian bahan baku kemungkinan impor dan dari Myanmar sendiri," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Selain membahas masalah konflik etnis di Myanmar, Abdullah juga menyampaikan keinginan pemerintah Kuwait berinvestasi dan mengembangkan bank syarih di Indonesia. Bank itu, khusus untuk membantu pengusaha kecil dan menengah.

Matouq juga memuji fungsi mesjid di Indonesia, yang tidak sekadar sebagai tempat salat tetapi memiliki fungsi sosial.

"Saya jelaskan kepadanya, masjid di Indonesia itu berfungsi sebagai sarana bagi umat berhubungan dengan tuhannya, dan juga dengan sesama manusia. Karena itu, di Indonesia ada istilah memakmurkan masjid dan dimakmurkan mesjid," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas