Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guruh Sebut di PDI Perjuangan Tak Ada yang Cocok Jadi Presiden

Bahkan, Guruh juga menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak cocok menjadi calon presiden di Pemilu 2014

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in Guruh Sebut di PDI Perjuangan Tak Ada yang Cocok Jadi Presiden
TRIBUN/DANY PERMANA
Seniman kenamaan Indonesia Guruh Soekarnoputra memperhatikan poster pementasan karya dirinya di masa lalu sebelum menghadiri konferensi pers pertunjukan Sri Mimpi Indonesia di Jakarta, Rabu (21/8/2013). Pertunjukan yang akan digelar pada Minggu 1 September 2013 di Plenary Hall, Senayan, tersebut menampilkan kumpulan lagu dan koreografi karya Guruh Soekarnoputra. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guruh Soekarnoputra menilai belum ada sosok yang cocok menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan. Demikian dikatakan Guruh di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (25/10/2013).

"Tidak ada. Bahkan Puan (Puan Maharani) pun menurut saya belum cocok untuk jadi capres. Masih banyak yang harus dia pelajari," kata Guruh.

Bahkan, Guruh juga menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak cocok menjadi calon presiden di Pemilu 2014.

"Sudah bukan jamannya lagi buat dia. Saya ini kan yang paling mengerti Ibu Mega," katanya.

Menurut Guruh, saat ini persoalan yang terjadi bukan saja regenerasi tetapi menguatkan internal partai. Untuk itu, ia melihat PDIP belum ada sosok yang pantas menjadi calon presiden.

"Di partai lain juga. Yang saya lihat capres-capres yang muncul itu ideologinya. Karena pada masa orde baru itu kan materialistik sekali ideologinya," kata Anggota Komisi X DPR ini.

Guruh melihat masih ada kekurangan di internal partai. Meskipun, ideologi tersebut sudah benar yakni Pancasila.

Berita Rekomendasi

"Tapi pelaksanaan oleh orang-orangnya yang belum benar. Karena pendidikan juga telah menggeser Pancasila sebagai ideologi. Tentang Presiden Soekarno juga, hanya sebagai presiden pertama saja diajarkannya, sebagai proklamator. Tetapi tidak diajarkan bahwa dia itu penggali Pancasila. Apalagi soal Marhaenisme. Pasti tidak diajarkan itu," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas