Polisi: Penembak Anggota Polisi dari Kelompok Abu Roban
Polisi masih memburu eksekutor penembak polisi di wilayah Polda Metro Jaya. Mereka memastikan, pelaku merupakan kelompok teroris pimpinan Abu Roban.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih memburu eksekutor penembak polisi di wilayah Polda Metro Jaya. Mereka memastikan, pelaku merupakan kelompok teroris pimpinan Abu Roban.
Dua eksekutor penembakan polisi yang kini masih buron adalah Nurul Haq dan Hendi Albar. Gambar wajah keduanya sudah disebar tetapi hingga kini belum ada informasi yang jelas dimana keberadaannya.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Ronny Franky Sompie, menegaskan Nurul Haq dan Hendi Albar merupakan eksekutor penembakan terhadap Aipda Fatah Saktiono di Cirendeu, Aiptu Dwiyatno di Ciputat, dan Aiptu Koes Hendratno di Pondok Aren.
Dua nama eksekutor tersebut muncul berdasarkan keterangan Topan yang merupakan adik dari Nurul Haq yang ditangkap di Tasikmalaya Jawa Barat, Sabtu (24/8/2013).
"Ini berdasarkan keterangan yang kita peroleh dari Topan yang sudah ditangkap sebelumnya, maka Densus 88 berupaya mencari karena sudah kita ketahui kelompoknya dari Abu Roban," ungkap Ronny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/10/2013).
Dalam kasus penembakan tersebut kepolisian sudah membekuk delapan orang tersangka terorisme diantaranya satu pelaku ditangkap di Bone, Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, Kebumen, Tangerang Selatan, Tasikmalaya, dan di Cipacing, Sumedang.
"Kelompok Abu Roban ini kami cari, karena kemungkinan dari merekalah sindikasi perbuatan penembakan ini bisa terjadi karena sudah jelas kelompok ini merupakan kelompok Abu Roban. Maka ada beberapa penangkapan yang kami lakukan di Yogyakarta, Kebumen, Tangerang, Bone, NTB. Para tersangka ini sedang kita kembangkan keterlibatannya," ungkapnya.
Dikatakan Ronny, beberapa orang yang ditangkap Densus 88 Antiteror ternyata pernah melakukan aksi teror sebelumnya.
"Kebetulan yang kami tangkap ini juga terlibat dengan kasus sebelumnya," ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa pelaku terorisme yang tertangkap di Bone pernah terlibat kasus penembakan pada 2005 terhadap lima anggota brimob di Ambon dan juga kasus-kasus lain.
"Oleh karena itu sedang kita kembangkan agar segera terungkap seluruh kasus penembakan yang terjadi di Jakarta," ucapnya.