Calon Presiden Harus Atasi Tujuh Masalah Indonesia
Ryaas mengatakan setidaknya ada tujuh permasalahan yang dihadapi Indonesia
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Ryaas Rasyid memaparkan permasalahan Indonesia. Masalah itu harus dapat diselesaikan calon presiden di pemilu 2014.
Ryaas mengatakan setidaknya ada tujuh permasalahan yang dihadapi Indonesia.
"Permasalahan ini ibarat penyakit," kata Ryaas dalam diskusi bertajuk 'Mencari Sosok Ideal Pemimpin Bangsa' di Hotel Alia, Jakarta, Minggu (3/11/2013).
Permasalahan pertama adalah kemiskinan. Ryaas mengingatkan data resmi pemerintah menunjukkan sekitar 30 juta rakyat sangat miskin. Sedangkan hampir miskin sekitar 60 juta rakyat.
"Kalau 30 juta ngumpul di Jakarta gimana. Miskin kehilangan harga diri , ada enggak pemimpin yang memikirkan. Ada enggak yang memerangi kemiskinan," kata Ryaas.
Ia menilai jumlah pengangguran juga semakin membesar. Apalagi saat pemogokan dan demonstrasi buruh, banyak investor yang akan melakukan investasi di Indonesia membatalkan rencananya.
Masalah kedua adalah korupsi. Ryaas mengatakan perilaku itu sudah meluas. "Yang ketangkap lagi apes, ada dua golongan korupsi yang sudah ditangkap dan belum ditangkap. Tiap hari mereka korupsi," tuturnya.
Kemudian masalah penegakan hukum. Ryaas prihatin dengan adanya hukum yang diperdagangkan.
"Kantor polisi, kejaksaan, pengadilan, ini rontok negara. Bila hukum dimainkan negara bisa bubar," kata Ryaas.
Masalah keempat yakni pendidikan. Ryaas mengatakan ekonomi Indonesia mandeg karena kualitas pendidikan yang rendah. Lalu masalah produktivitas yang rendah, padahal unggulan Indonesia yakni produk holtikultura.
"Sekarang hilang, dulu orang Eropa ke Hindia-Belanda, mencari hasil rempah-rempah. Sekarang kita impor," tuturnya.
Berikutnya, yakni disintegrasi bangsa yang terjadi setiap harinya. Terakhir adalah kerusakan lingkungan, Ryaas mencontohkan kebakaran hutan.
Ia pun menyarankan sosok calon presiden harus memiliki kriteria antara lain integritas, bersih dan pintar.
"Kalau sudah ada calon, ya diungkapkan juga kabinetnya, sehingga publik tahu berkualitas," kata Ryaas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.