Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atasan Oknum Brimob Penembak Satpam Diperiksa

Senjata api itu bukanlah milik pribadi Wawan dan hanya bisa digunakan untuk keperluan dinasnya di Staf Yanma Mako Brimob

zoom-in Atasan Oknum Brimob Penembak Satpam Diperiksa
Warta Kota/Feryanto Hadi
DIDOR DARI JARAK DEKAT - Tim identifikasi Polres Cengkareng tengah mengolah tempat kejadian perkara penembakan TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu W, oknum Brimob pelaku penembakan Bachrudin (30), seorang petugas keamanan di Ruko Seribu, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2013). Korban diketahui ditembak dari jarak dekat oleh oknum Brimob Polri, Briptu W lantaran dianggap tak menghormati pelaku. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan yang dilakukan Briptu Wawan, oknum Anggota Brimob Kelapa Dua, kepada Bachrudin, satpam Komplek Seribu Ruko, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2013) malam, hingga tewas dilakukan dengan menggunakan senjata api dinas milik kesatuan yakni revolver kaliber 38.

Senjata api itu bukanlah milik pribadi Wawan dan hanya bisa digunakan untuk keperluan dinasnya di Staf Yanma Mako Brimob Kelapa Dua, di bagian protokol.

Karena fakta itu, selain sudah memproses Wawan secara pidana umum dengan dijerat pasal berlapis, secara kode etik dan profesi, polisi secara internal juga memeriksa atasan dan rekan Briptu Wawan.

"Dalam kaitan proses itu, tentunya secara internal kami lakukan pemeriksaan pada atasan dan rekan-rekannya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Kamis (8/11/2011).

Hal ini, katanya, apakah ada kesalahan atau kelalaian secara kode etik dan profesi, yang dilakukan atasan Briptu Wawan atau rekan Briptu Wawan sesama polisi, terhadap senjata api yang dipegangnya dan seharusnya diserahkan ke rekan lainnya yang berdinas jika Wawan usai berdinas.

Namun, kata Rikwanto, untuk sementara pemeriksaan menunjukkan saat kejadian Wawan memang sedang dalam tugas dinasnya sehingga keberadaan senpi di tangannya saat itu memang dalam keperluan dinas.

Berita Rekomendasi

"Jangan dipersepsikan kalau berdinas itu, yang bersangkutan harus ada di markasnya di Mako Brimob. Berdinas juga dalam arti luas," kata Rikwanto.

Selain itu, kata Rikwanto, lokasi kejadian juga dekat dengan tempat tinggal korban sehingga memungkinkan tugas dinasnya menjangkau sekitar lokasi.

Rikwanto menegaskan dalam penyidikan Polres Jakarta Barat, motif Wawan untuk sementara ini adalah kelalaian karena memain-mainkan senjata apinya yang fatal akibatnya dan menyebabkan orang meninggal dunia.

Menurutnya, Wawan yang menjadi pembina satpam di sana hanya berniat menakuti-nakuti korban saja dengan senjata apinya. Namun naas, Wawan lupa akan gerakan silinder revolvernya.

Pelatuk yang dikiranya akan mengenai silinder kosong ternyata mengenai silinder berisi peluru sehingga senjata api meletus dan peluru menembus dada kiri Bachrudin.

Saat itu, kata Rikwanto, Wawan mengisi silinder revolver senjata apinya dengan 3 peluru dari jumlah penuh isi silinder 6 peluru.

"Pelaku mengisi senjata api dengan 3 peluru sehingga ada 3 lubang silinder lainnya yang kosong. Pelaku ingin menakuti dan berharap saat ditembakkan pelatuk mengenai silinder yang kosong tanpa peluru. Tapi dia lupa akan pergerakan silindernya ke kiri atau ke kanan. Akhirnya pelatuk mengenai silinder yang berisi peluru dan meletus hingga menembus dada kiri korban," papar Rikwanto.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas