Sabam Sirait: Jangan Pernah Lelah Perjuangkan Idealisme
Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait, mengungkap politik adalah suci bila memperjuangkan kemerdekaan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Politisi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait, mengungkap politik adalah suci bila memperjuangkan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, termasuk mengisi kemerdekaan adalah sebuah jalan politik. Sabam Siarit mengutip pandangan Bung Karno.
Ia kemudian mengungkapkan rencananya meluncurkan buku berjudul Politik Itu Suci.Sebelumnya Sabam sudah meluncurkan dua buah buku, masing-masing berjudul Mengerti Demokrasi dan Meniti Demokrasi Indonesia.
Buku terbarunya, rencananya akan dilaunching bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, 10 November.
"Jadi, di antara dasar saya mengatakan dan menulis buku Politik itu Suci, adalah perkataan Bung Karno. Bahwa memperjuangkan, mempertahakan, dan mengisi kemerdekaan itu adalah politik," kata Sabam dalam pernyataannya, Kamis (7/11/2013).
Tidak hanya Bung Karno, lanjut Sabam, ada tokoh dunia lain yang mengatakan hal serupa. Ia menyebut Martin Luther King dan Nelson Mandela.
Saat ia bertemu dengan Nelson, kenang Sabam Sirait, tokoh anti-apartheid itu mengatakan kepadanya bahwa perjuangan menghapus diskriminasi rasial dan mengusir penjajah itu juga perjuangan politik.
Hal yang serupa juga dikatakan Martin Luther King dalam upaya menghapus diskrimnasi di Amerika Serikat
Politik itu suci, sambungnya lagi, juga terinpirasi oleh John Calvin, yang merupakan murid dari Martin Luther yang hidup di abad 16.
"Pandangan mereka itu menjadi dasar bagi saya menulis Politik itu Suci. Perilaku para politikus lah yang kemudian menjadikan politik itu kotor, perilaku korup, curang atau menipu," ia menegaskan.
"Tugas kita adalah mengembalikan politik itu menjadi suci. Memang tidak mudah, namun cita-cita itu, idealisme itu, harus diperjuangkan terus menerus," kata Sabam Sirait lagi.
Perjuangan mengembalikan politik kembali menjadi suci, katanya lagi, adalah perjuangan yang tidak boleh padam.
Dalam konteks perpolitikan nasional, lanjutnya, perjuangan yang dilakukan akan berhasil, bisa juga gagal di tengah himpitan pragmatisme politik.
Atau, bisa saja cita-cita yang diinginkan baru akan berhasil setelah sekian tahun disuarakan.
"Kita tidak boleh lelah. Harus terus berjuang. Bung Karno dan Tan Malaka sejak awal mengatakan, menuju Indonesia merdeka atau mencapai Indonesia merdeka. Akan tetapi, Kemerdekaan baru dicapai beberapa tahun kemudian. Kita tidak boleh lelah menggapi cita-cita," pesan Sabam Sirait.
Ide dasar dari perjuangan bangsa Perancis dan negara Amerika Serikat Sabam Sirait mencontohkan, terangkum dalam tiga kata; liberty, egality, fraternity.
Namun cita-cita kebebasan, persamaan dan persaudaran ini imbuhnya, belum tercapai sempurna, dan masih terus diperjuangkan.
"Obama menjadi Presiden Amerika juga setelah puluhan tahun Martin Luther King bicara anti-diskrimnasi kulit. Oleh karena itu, jangan pernah lelah dalam berjuang memperjuangkan idealisme," pungkasnya.