Akbar Tanjung Tak Persoalkan Pengganti Hikmat Tomet dari Keluarga Atut
ketua Partai Golkar DPD Banten, yang hingga kini masih kosong sepeninggal Hikmat Tomet
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Partimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung menilai siapa pun bisa menduduki kursi ketua Partai Golkar DPD Banten, yang hingga kini masih kosong sepeninggal Hikmat Tomet.
Kepada wartawan di Hotel Manhattan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (10/10/2013). Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan yang terpenting ketua selanjutnya haruslah orang yang bisa membangun partai Golkar dan bisa membawanya dalam memenangi pemilihan umum tahun 2014.
Akbar menilai tidak begitu penting apakah ketua selanjutnya adalah bagian dari klan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yang merupakan istri almarhum. Ratut Atut dan kerabatanya kini banyak memimpin di tanah Banten, dan mendominasi Partai Golkar di Banten.
"Pemimpin sih siapa saja, masuk dalam klan, bukan klan, tapi yang komitmennya untuk membangun Golkar, untuk membawa Golkar, kemudian betul-betul orang yang membangun suatu kepemimpinan yang bisa diterima berbagai pihak,"ujarnya.
Selain itu Ketua Partai Golkar DPD Banten selanjutnya haruslah memiliki integritas yang tinggi, dan tidak membawa konflik kepentingan ke dalam partai. Kata Akbar, Partai Golkar kepentingannya hanya untuk negara dan masyarakat.
"Jangan ada konflik kepentingan, jangan ada semangat mendahulukan kelompoknya, golognannya, saudaranya, keluarganya, jangan, pemimpin tidak boleh begitu. Pemimpin itu untuk kepentingan semua," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa Partai Golkar DPD Banten juga tidak boleh bergantung pada keluarga Ratu Atut. Partai harus bergantung pada misi partai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.