Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Anas Pilih Bungkam Usai Diperiksa KPK

Atthiyah Laila, istri mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, menolak berkomentar usai diperiksa

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Istri Anas Pilih Bungkam Usai Diperiksa KPK
DANY PERMANA
Istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila (kanan) bersiap diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2013). Athiyyah diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Mahfud Suroso, terkait kasus korupsi proyek Hambalang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atthiyah Laila, istri mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, menolak berkomentar usai diperiksa penyidik di kantor KPK, Jakarta, pada Selasa (26/11/2013) petang.

Istri Anas itu diperiksa penyidik KPK sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, untuk Tersangka Machfud Suroso.

Atthiyah yang mengenakan gamis hitam dan jilbab merah marun itu hanya tersenyum dan mengapitkan kedua telapak tangan saat keluar dari kantor KPK sekitar pukul 15.17 WIB. "Permisi, maaf-maaf," kata Atthiyah.

Dia pun langsung bergegas jalan menuju mobil Toyota Fortuner putih bernomor polisi L 432 0S yang menjemputnya di depan lobi kantor KPK.

Diberitakan sebelumnya, KPK telah lebih dulu menetapkan Anas Urbaningrum selaku anggota DPR RI, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait proyek Hambalang dan sejumlah proyek lainnya.

Pada 12 November 2013, penyidik KPK melakukan penggeledahan di rumah Anas, Duren Sawit, Jakarta Timur. Namun, sasaran penggeledehan itu adalah istri Anas.

Penggeledahan dilakukan untuk mencari barang bukti tindak pidana korupsi proyek Hambalang yang dilakukan oleh tersangka Machfud Suroso.

Berita Rekomendasi

Dari penggeledahan itu, KPK menyita uang Rp 1 miliar, paspor atas nama Atthiyah Laila, kartu anggota DPR dan MPR Anas Urbaningrum, dan lima telepon seluler termasuk merk BlackBerry milik Anas Urbaningrum.

Penyitaan paspor Atthiyah dilakukan karena KPK mendapatkan informasi, bahwa istri Anas tersebut pernah bepergian ke luar negeri bersama Direktur Utama PT Dutasari Citralaras, Machfud Suroso.

Dalam dakwaan mantan Kabiro Perencanaan Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar, disebutkan Mahfud Suroso merupakan Direktur Utama PT Dutasari Citralaras yang mendapatkan subkontrak dalam proyek Hambalang senilai dari PT Adhi Karya-PT Wijaya Karya.

Pada saat proyek Hambalang berjalan, istri Anas menjadi komisaris atau pemilik sebagian saham PT Dutasari Citralaras.

Pada 20 November 2013, KPK melalui pihak imigrasi sudah melakukan pelarangan atau cegah bepergian ke luar negeri terhadap Atthiyah Laila.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas