Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bailout Century untuk Selamatkan Uang Budi Sampoerna

Sepuluh bulan setelah pemerintah memutuskan memberikan bailout kepada Bank Century senilai Rp 6,7 triliun,

Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Bailout Century untuk Selamatkan Uang Budi Sampoerna
Foto pemilik Bank Century Robert Tantular 

Kisah Terungkapnya Skandal Bailout Bank Century bagian kedua)

Penulis Yulis Sulistyawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepuluh bulan setelah pemerintah memutuskan memberikan bailout kepada Bank Century senilai Rp 6,7 triliun, aroma tak sedap tersebut baru tercium anggota DPR.

Adalah peristiwa celetukan anggota DPR dalam rapat informal dengan Kementerian Keuangan (Kemenku) di Hotel Sheraton Bandara, Soekarno-Hatta, Jakarta pada 31 Juli 2009 yang membuat informasi adanya bailout Rp 6,7 triliun mencuat.

Anggota DPR kian getol mengungkap aliran uang jelang Pemilu 2009 tersebut.

Timwas Century mendapatkan data, bahwa uang bailout itu dicairkan dengan tujuan utama untuk menyelamatkan uang nasabah terbesar Century yakni Budi Sampurna yang mencapai Rp 2 triliun.

Pasca-peristiwa terungkapnya dana Bailout Century di Hotel Sheraton, Komisi XI DPR kian bersemangat membongkar aroma tak sedap bailout Century. Dradjad Wibowo yang ketika itu menjadi anggota Komisi XI DPR RI dipercaya untuk mencari data tentang bailout Century tersebut.

BERITA TERKAIT

Kepada Tribun dan Kompas TV dalam diskusi internal kemarin, Dradjad mengaku mengerahkan jaringannya untuk mendapatkan dana tentang bailout Century.

Tak berselang lama, Dradjad menerima data bertumpuk-tumpuk. "Setelah saya pelajari, bailout ini adalah perampokan uang negara," jelasnya.

Dradjad bahkan mendapatkan notulensi rapat pada 21 November 2008 yang digelar Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) yang memutuskan pemberian bailout Century sebesar Rp 6,7 triliun.

Temuan Dradjad langsung direspon positif oleh teman-temannya sesama anggota Komisi XI DPR dari berbagai fraksi.

Hasilnya, Agustus 2009 Sri Mulyani yang waktu itu menjabat Menteri Keuangan diundang hadir ke DPR.

"Hampir semua fraksi menghajar Sri Mulyani karena memberikan bailout ini," lanjut Drajad.

Saking panasnya serangan ke Sri Mulyani, saat pulang dari rapat tersebut Sri Mulyani yang biasanya akrab dengan anggota Komisi XI DPR enggan bersalaman.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas