TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Hutama Karya Tri Widjayanto bangga perusahaannya yang mengerjakan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tri menyebut gedung ini akan menjadi gedung integritas, kebanggaan dan kepedulian.

"Kami turut bangga ikut terlibat dalam proses pembangunan gedung. Ini merupakan tonggak sejarah Indonesia ke depan lebih baik lagi," kata Tri saat dalam sambutannya di acara peletakan batu pertama gedung baru KPK oleh pimpinan KPK, di Jalan Gembira, Guntur, Kuningan, Jakarta, Selatan, Senin (9/12/2013).

Rencananya, kata Tri gedung baru ini akan dibangun sampai 16 lantai dan dua basement. Nilai proyek sebesar Rp 195 miliar, dibangun selama 18 bulan kalender dimulai hari ini. Tri memperkirakan pembangunan selesai pertengahan tahun 2015. Di gedung ini juga akan dibangun prasasti para penyumbang gedung KPK.

Sementara anggaran, menurut Sekjen KPK Anis Said, telah disedaiakan Rp 215 miliar. Gedung dibangun dengan konsep secure, smart, dan green.

Menurutnya, secure berarti memperhitungkan keamanan. Smart berarti efisiensi bahan, AC, listrik dan air. Sedangkan green berarti memperhatikan lingkungan hidup.

Anis menjelaskan, di atas lahan seluas 8.381 meter persegi itu akan dibangun bangunan seluas 35.350 meter persegi. Parkir gedung bisa menampung 280 kendaraan dan juga ada 70 ruang pemeriksaan.

Rencananya, jelas Anis, akan dibangun penjara berkapasitas 50 orang: 40 laki-laki dan 10 perempuan. Namun, penjara dibangun pada tahap kedua. Karena ungkapnya, baru enam dari 10 ahli waris yang melepaskan tanah di areal tersebut.