Penangkapan Teroris di Bekasi Terkait Perampokan Emas di Tambora
Ada 3 tersangka melakukan teror densus 88 yang kerja sama dengan polda metro.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga pelaku tindak pidana terorisme yang dibekuk Densus 88 Antiteror Polri pekan lalu merupakan jaringan kelompok teror pimpinan Abu Omar.
Ada 3 tersangka melakukan teror densus 88 yang kerja sama dengan polda metro.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa pihaknya menangkap tiga pelaku teror dari kelompok yang berbeda.
Penangakapan pertama Rabu (11/12/2013) atas nama Fahri alias Agus di Jalan Taruna I, Jalan Perwira, Bekasi Utara sekitar pukul 20.00 WIB.
"Dia merupakan bagian dari kelompok Thoriq terkait pembuatan laboratorium pembuatan bom di Bojonggede. Dari kelompok tersebut melahirkan beberapa nama yang menlakukan penguasaan bahan peledak, blackpowder dan bahan kimia yang disuplai yang bersangkutan. Yang bersangkutan tadinya DPO," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2013).
Kemudian, Minggu (15/12/2013) di wilayah Lamongan tim Densus 88 Antiteror Polri membekuk Rade Iwan Kurniawan alias Arqom (33) yang kemudian dibawak ke Bekasi untuk menunjukan tempat-tempat yang pernah menjadi lokasi persembunyiannya.
"Yang bersangkutan terkait keterlibatannya dalam distribusi senjata api yang digunakan untuk kegiatan fai kelompok kodrat yang sudah meninggal dalam penangkapan di BSD tahun ini," kata Boy.
Selain itu, Iwan juga terlibat dalam berbagai aksi perampokan toko emas, termasuk Toko Emas di Tambora, Jakarta Barat tahun lalu.
"Itu juga berkait dengan yang bersangkutan. Dia diduga kuat penyuplai senjata api," katanya.
Dari penangkapan Iwan, kepolisian kemudian menangkap seseorang berinisial AB di Kaliabang Nangka, Bekasi Utara, sekitar pukul 16.00 WIB, Minggu (15/12/2013).
"Ini masih satu kelompok dengan Arqom di Lamongan, bagian yang mendapatkan hasil perampokan di Tambora," katanya. (*)