Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Massa Pendukung Atut Bikin Macet Jalur Rasuna Said

Massa yang tergabung dalam Presidium Banten Bersatu (PBB) menggelar aksi unjukrasa di kantor KPK

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Massa Pendukung Atut Bikin Macet Jalur Rasuna Said
TRIBUN/DANY PERMANA
Gubernur Banten Atut Chosiyah (berkerudung hitam) diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Jumat (20/12/2013). Hari ini adalah hari pertama Atut diperiksa sejak ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan suap kepengurusan sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi dan pengadaan alat kesehatan. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Presidium Banten Bersatu (PBB) menggelar aksi unjukrasa di kantor KPK, Jumat (20/12/2013) siang.

Ribuan pengunjukrasa ini dalam orasinya banyak memberikan dukungan moril kepada Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah yang sudah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak dan dugaan korupsi alat kesehatan (alkes) Provinsi Banten.

Ratu Atut Chosiyah sendiri tengah diperiksa KPK terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak.

Terpantau aksi ini digelar usai shalat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB. Aksi massa yang diikuti sekitar 1000 orang ini menggunakan sebagian jalur lambat depan kantor KPK, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Karena itu menimbulkan kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi. Pasalnya polisi terpaksa menutup sebagian jalur lambat depan kantor KPK yang digunakan untuk berunjuk rasa.

Sementara, sejumlah peserta unjuk rasa silih berganti berorasi di atas mobil sound system yang diparkir tepat di depan kantor KPK. Salah satu orator mengaku mereka berasal dari sejumlah wilayah seperti Pandeglang dan Banten. Adapun Peserta unjuk rasa lainnya yang terdiri berbagai lapisan usia terlihat menyambut orasi dengan tepukan dan teriakan. Beberapa diantara peserta demo adalah ibu-ibu dan anak-anak.

Ketua Pemuda Banten, Udin Saparudin mengaku tidak menghalangi upaya KPK mengusut kasus yang menjerat Ratu Atut. Akan tetapi, pihaknya lanjut Udin menolak adanya politisasi hukum atas kasus yang menyeret Ratu Atut sebagai tersangka itu.

Berita Rekomendasi

"Kami tidak sedikit pun menghalangi penegakan supermasi hukum, namun kami menolak keras politisasi hukum yang ditimpakan kepada Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah," kata Udin.

Namun ironisnya, salah seorang pengunjuk rasa yang menolak disebutkan namanya mengaku, ikut unjuk rasa tersebut setelah mendapat perintah dari pihak lain. Namun saat ditanya siapa pihak lain yang memberi perintah, pendemo berusia paruh baya itu mengaku tidak tahu.

Pendemo laki-laki berusia sekitar 20 tahun itu juga menyayangkan ajakan unjuk rasa yang tanpa pemberitahuan sebelumnya. Situasi itu menyebabkan ia terpaksa menutup dagangannya.

"Ya tadi mah saya lagi buka toko langsung ditutup lagi. Coba kalau informasinya dari melam ,jd enak kami siap. Ini mah yang keliatan aja dijalan ditarik," ujarnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas