Dayat Ditembak 'Tukang Siomay'
Ia mengaku berada sekira 30 meter dari TKP saat polisi mulai mensterilisasi sekitar lokasi.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Rachmat Hidayat
"Pak Marna rumahnya jadi basecamp Densus. Tadinya dia memang sudah siap tv, sound system, dan makanan buat bakar-bakaran merayakan tahun baru. Tapi berubah jadi dapur umum buat anggota pasukan. Kalau musala, jadi lokasi istirahat dan tidur," kata Simon lalu tersenyum.
Soal rumah yang disewa para tersangka, Simon menyebut, rumah mulai ditempati para tersangka sejak Agustus silam. Tadinya, rumah tersebut hendak disewa oleh sejumlah personel kepolisian anggota Polsek Ciputat yang masih berkerabat dengannya.
"Abis lebaran tahun ini lah mereka mulai tinggal. Orang-orangnya jarang bergaul. Kalau siang rumah sepi banget. Tadinya rumah itu mau disewa sama kerabat saya. Tapi saya bilang, masa polisi tinggal di rumah kaya begitu, mending cari yang lain saja," kata Simon.
Prasetyo, warga sekitar yang juga menjabat sebagai humas RT 04 menyebut, para pengontrak juga tak melapor meski sudah diimbau. Ia menuturkan, aktivitas para penghuni kontrakan lebih banyak dilakukan saat malam.
"Mpok Zaenab tuh janda dari Pak Ahmad Rafii. Anaknya namanya Edoy, di situ mereka tinggal. Sebelah rumah mereka dikontrakin, yang isi ya para teroris itu," tutur pria yang disapa Tyo ini.
Ia menyebut, di lingkungannya terdapat sebanyak 330 Kepala Keluarga. Kebanyakan warga berprofesi sebagai karyawan dan wiraswasta. Khusus, para pengontrak rumah target, Tyo menyebut mereka mirip sebagai pegawai bank keliling. Tyo juga menyebut, para penghuni kontrakan pink jarang terlihat apalagi bergaul.
"Habis sering bawa-bawa tas laptop. Saya kira mereka pegawai bank keliling yang nawarin pinjaman, gak tahunya malah gitu," katanya.