Ransel Berisi Rangkaian Bom di Warteg Diduga Tidak Sengaja Tertinggal
tas ransel yang tertinggal itu menjadi keuntungan dan manfaat tersendiri oleh pihak kepolisian untuk memulai penyelidikan
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil penyidikan kepolisian, diketahui komplotan pelaku perampokan Bank BRI unit Panongan, Selasa (24/12/2013) lalu sebelum beraksi sempat makan di sebuah warteg. Tas ransel berisi rakitan bom yang diduga dibawa pelaku, kemudian tertinggal di warteg tersebut.
Saat dikonfirmasi ke pihak kepolisian, apakah memang para pelaku sengaja meninggalkan tas tersebut atau pelaku lupa membawa tas tersebut ?
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya menduga tas tersebut ditinggal dengan tidak sengaja.
"Diduga tas ransel itu ditinggal dengan tidak sengaja, mereka ceroboh. Kejahatan itu selalu tidak sempurna. Orang melakukan kejahatan itu ada titik lemahnya,"
terang Boy saat dihubungi Kamis (2/12/2013).
Boy menjelaskan tas ransel yang tertinggal itu menjadi keuntungan dan manfaat tersendiri oleh pihak kepolisian untuk memulai penyelidikan melalui jenis rakitan dengan identitas kelompok atau pelaku teror.
"Sekecil apapun barang-barang, seperti tas ransel itu bisa dijadikan alat bukti. Dari situ kami bergerak dan berlanjut ke penggeledahan Ciputat, Kampung Sawah," kata Boy.
Boy menambahkan saat disandingkan antara bahan pembuat bom di Kampung Sawah dengan yang di ransel, tertinggal di warteg dikatakan Boy ada kemiripan dari bahan material dan cara merakit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.