Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Hadirkan Satpam Pemilik Motor Saat Gelar Barang Bukti

Kepolisian melakukan gelar barang bukti pengungkapan jaringan teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Polisi Hadirkan Satpam Pemilik Motor Saat Gelar Barang Bukti
TRIBUN/DANY PERMANA
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Boy Rafli Amar menunjukan foto terduga teroris, dalam konferensi pers gelar barang bukti di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (3/1/2014). Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri melakukan penyergapan di sebuah rumah di kawasan Ciputat dan Rempoa Tangerang Selatan, dan menembak mati 6 orang terduga teroris. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian melakukan gelar barang bukti pengungkapan jaringan teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.

Dalam kesempatan tersebut, kepolisian pun menghadirkan satpam yang pernah dirampas sepeda motornya saat akan menyelamatkan polisi yang ditembak kelompok teroris di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten pada 16 Agustus 2013 silam.

"Ada satpam korban perampasan motor yang motornya digunakan oleh pelaku penembakan Pondok Aren. Namanya Salahudin," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2014).

Kemudian Salahudin pun berbicara di depan media, Salahudin mengaku bahwa satu motor yang disita polisi dari Ciputat, Tangerang Selatan, yaitu motor Supra Fit hitam memang kendaraannya yang dirampas pelaku penembak polisi di Pondok Aren.

"Iya itu motor saya, ciri-cirinya bagian belakangnya ditempel skotlit hitam, rantai oblag, tapi saya masih ingat, saya lihat, benar, supra fit hitam," ungkap Salahudin.

Dijelaskan Salahudin, pada saat kejadian penembakan polisi, ia mengira terjadi kecelakaan lalu lintas, kemudian ia menghentikan kendaraannya dengan niat untuk menolong polisi yang ditembak pelaku.

Saat itu, ia melintas jalan yang menjadi lokasi penembakan polisi saat akan pulang ke kantor pusat setelah ia menunaikan tugas sebagai security.

BERITA REKOMENDASI

"Saat kejadian, saya kira ada kecelakaan, saya berusaha membantu, pas lagi membantu, saya ditodong, lalu motor saya dirampas," katanya.

Dikatakan Salahudin, pelaku yang diketahui belakangan teroris bernama Nurul Haq dan Hendri Albar, pada saat kejadian tidak mengeluarkan tembakan hanya mengancam saja dirinya.

"Dia tidak menembak, cuma bilang, jangan macam-macam kamu,"ujarnya.

Ia pun tidak mengenali pasti pelaku yang menodong dirinya tersebut karena situasi saat kejadian gelap gulita.

"Situasi gelap. Saya tidak tahu, tetapi pelaku yang satu memakai penutup," ucapnya.


Boy pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Salahudin karena sudah menolong anggota Polri saat itu. Dikatakan jenderal bintang satu tersebut motornya bisa diambil setelah Salahudin membuat surat permohonan kepada penyidik Densus 88 Antiteror Polri.

"Bapak bisa mengambil motornya setelah bapak mengajukan surat permohonan kepada penyidik Densus, karena motor tersebut akan dijadikan barang bukti," ucap Boy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas