Polisi Tanggung Biaya Hidup Pengungsi Kampung Sawah
Lokasi penggerebekan itu juga masih disterilkan Polisi. Bangunan yang sudah porak-poranda itu sebagian besarnya ditutupi terpal
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Pascapenyerbuan tim Densus 88 Mabes Polri terhadap kontrakan yang ditinggali Dayat dan komplotannya di RT 04 RW 07, Kelurahan Sawah, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, bangunan kontrakan tersebut dan sekitarnya pun rusak berat.
Pascakejadian itu bangunan yang ditinggali Dayat nyaris roboh, tiga kontrakan lainnya dan rumah sang pemilik kontrakan Hajah Zainab juga ikut porak-poranda, alhasil tiga keluarga dan keluarga Hajah Zainab harus mengungsi sementara.
Lokasi penggerebekan itu juga masih disterilkan Polisi. Bangunan yang sudah porak-poranda itu sebagian besarnya ditutupi oleh terpal, dan sebagian lainnya ditutupi oleh papan kayu. Di sekitar wilayah juga dipasangi garis polisi, dan melarang siapapun yang tidak berkepentingan untuk mendekat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto ditemui di lokasi penggerebekan mengatakan Polisi masih melakukan perbaikan terhadap bangunan-bangunan yang rusak. Sementara untuk keluarga yang mengungsi, Polisi menanggung sebagian besar hidup mereka.
"Untuk kontrakan rata-rata di wilayah sini Rp 500 ribu sebulan, kita bantu segitu. Selain itu kita juga menambahkan bantuan untuk biaya hidup, semuanya kita bantu sampai rekontruksi selesai dilakukan," ujarnya.
Jefri, salah satu cucu Hajah Zainab mengatakan neneknya hingga saat ini masih mengungsi ke kediaman salah satu kerabatnya, yang jaraknya tak jauh dari lokasi penggerebekan. Kata dia pihak keluarga sudah menyelamatkan barang-barang yang dianggap penting, seperti dokumen-dokumen.
Sementara itu Sri, yang juga mengontrak di tempat itu kini tinggal bersama kerabatnya di kawasan Serpong, Tangerang, Banten.