Mingggu Depan ke Sumut, SBY Peduli Bencana Sinabung
sangat tidak berdasar menyebutkan Presiden SBY lamban dan tidak peduli dengan bencana letusan Gunung Sinabung
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Michael Wattimena menyatakan bahwa sangat tidak berdasar menyebutkan Presiden SBY lamban dan tidak peduli dengan bencana letusan Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan perhatian yang serius terhadap penanganan bencana letusan Gunung Sinabung. Sejumlah kementerian bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah telah bekerja untuk membantu para pengungsi.
Namun, karena sedang memasuki tahun politik, Presiden SBY memberikan instruksi dan menagih laporan para menteri. Rencananya pekan mendatang akan melakukan tinjauan langsung untuk melihat perkembangan penanganan.
"Justru karena kita mau pemilu, beliau bisa saja memanfaatkan momen itu. Saat ini Presiden SBY adalah ketua umum Partai Demokrat. Kalau beliau langsung ke Sinabung dan berkantor di sana akan menimbulkan kecurigaan sedang melakukan pencitraan dan kampanye dini. Apalagi, sekarang kita sudah masuk tahun politik," kata Michael, di Gedung DPR, Rabu (15/1/2014)
Michael yang juga merupakan salah satu Ketua DPP Partai Demokrat menyebutkan dalam berbagai kesempatan, Presiden SBY selalu mengingatkan para menteri untuk tetap fokus bekerja meskipun sudah memasuki tahun politik.
Dijelaskan, Presiden SBY memberikan arahan-arahan penanganan letusan Gunung Sinabung melalui sejumlah kementerian terkait dan melalui rapat kabinet. Presiden memerintahkan para menteri agar memperhatikan kebutuhan para pengungsi.
"Beliau juga pastinya berkomunikasi langsung dengan Gubernur Sumatera Utara. Presiden sudah menyebut pekan depan, beliau hadir di Sumatera Utara dan melihat secara langsung, apakah sistem sudah bekerja. Apakah sudah bekerja dengan baik atau tidak. Jadi, sangat berlebihan bila Pak SBY disebut menganaktirikan bencana Sinabung," tegas wakil Ketua Komisi V DPR itu.
Dikatakan, saat letusan Merapi di Jogja, ada yang mengkritik kehadiran Presiden. Malah disebutkan merepotkan proses penanganan bencana. "Besar kemungkinan kalau Pak SBY langsung ke Sinabung dan berkantor disana, malah banyak yang curiga. Jadi, saat ini lebih tepat memberikan perhatian dan bantuan kepada para pengungsi melalui kementerian terkait daripada sekedar perhatian simbolik dengan menemui para pengungsi," papar Michael.
Dia menambahkan Komisi V DPR RI siap melakukan pembahasan bersama mitra kerja terkait dalam rangka anggaran penanganan dampak letusan Sinabung.
Melalui akun Twitter-nya pada 13 Januari 2014, Presiden SBY mengungkapkan, akan kembali mengunjungi lokasi bencana letusan Gunung Sinabung.
"Minggu depan, Insya Allah saya akan berkunjung kembali ke Kabanjahe, untuk pastikan penanganan Sinabung dan pengungsi berjalan baik" demikian kata SBY.
Pada awal September 2013 lalu, Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono telah menyempatkan diri meninjau para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung. Saat itu, Presiden SBY dan rombongan mengunjungi dua lokasi pengungsian, yaitu Jambur Sempakata dan Jambur Tuah Lopati yang berjarak sekitar 25 kilometer dari kawasan Gunung Sinabung.