Anas: Bagian Mana dari Kode Etik Demokrat yang Dilanggar Pasek?
Anas belum mengetahui persis alasan pemecatan Pasek, tetapi ia menyatakan belum tentu Pasek melanggar kode etik partai Demokrat.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemecatan Anggota DPR Gede Pasek Suardika oleh Partai Demokrat dipandang Anas Urbaningrum sebagai suatu musibah. kendati mendekam di Rumah Tahanan KPK, Anas mengaku tahu informasi soal pemecatan loyalisnya itu di Partai Demokrat.
"Saya dengar Pak Pasek sedang ada sedikit musibah politik, saya berharap hari ini siapa tahu bisa ketemu Pak Pasek di sini. Enggak tahu ada atau eggak, atau belum datang," kata mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut sebelum bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (21/1/2014).
Mengenakan batik kuning dan menenteng setumpuk dokumen, Anas menjelaskan kepada wartawan mengenai kisruh pemecatan Gede Pasek. Meski Anas belum mengetahui persis alasan pemecatan Pasek, tetapi tersangka Gratifikasi Hambalang itu menyatakan belum tentu Pasek melanggar kode etik partai Demokrat.
"Waktu itu (penyusuan kode etik) setahu saya tidak dimaksudkan untuk hal seperti ini (masuk ke PPI). Kecuali pelanggaran yang jelas, saya tidak tahu kalau konteknya kode etik, kode etik bagian mana? Atau pakta integritas? Lalu pakta integritas bagian mana? saya juga belum tahu?" kata Anas.
Anas menilai belum tentu pemecatan Pasek akan berimbas negatif. Dia lantas menyarankan Pasek tetap mengambil hikmahnya.
"Saya memahami ini buat Pak Pasek ini musibah politik, belum tentu jelek, siapa tahu baik untuk Pak Pasek ada hikmahnya," imbuhnya.