Rizal Ramli Anggap Buku SBY tak Penting
Rizal mengaku belum membaca 'curhatan' SBY melalui bukunya itu. Bagi Rizal, hal itu tidak penting
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum lama ini, Presiden SBY mencurahkan perjalanan karir politik dan kehidupan pribadinya dalam buku 'Selalu Ada Pilihan.'
Dalam topik 'Jangan Ada Dusta', SBY menceritakan adanya menteri era sebelumnya sekaligus sahabatnya, yang terus mengkritik dan mengkampanyekan anti-SBY. Padahal, orang itu beberapa kali minta jabatan ke SBY, termasuk ingin jadi wakil presiden menggantikan Boediono. Dan SBY sempat mengabulkan permintaan orang itu untuk mengurus sebuah perusahaan BUMN.
Rizal mengaku belum membaca 'curhatan' SBY melalui bukunya itu. Bagi Rizal, hal itu tidak penting.
"Saya belum baca. Enggak penting banget, ngapain baca buku dia," ujarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui kuasa hukumnya melayangkan surat somasi kepada mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan, Rizal Ramli. Somasi dilakukan karena Rizal menuding adanya gratifikasi jabatan yang diberikan kepada Wakil Presiden Boediono atas bailout Bank Century.
Namun, Rizal Ramli membalas somasi itu dengan permintaan klarifikasi tentang status kuasa hukum SBY.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.