Harapan Etnis Tionghoa Merindukan Gus Dur
Warga Tionghoa merindukan pemimpin seperti sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur
Editor: Rachmat Hidayat
Pengurus Wihara Dharma Bhakti atau dikenal dengan Wihara Petak Sembilan, Yu Le, mengatakan, ia menginginkan sosok pemimpin seperti Gus Dur. Menurutnya, Gus Dur adalah sosok yang pluralis dan bisa menjadi pemersatu Indonesia.
Kebijakan pemerintah menjadikan hari raya Imlek sebagai hari libur nasional adalah keputusan yang sangat berharga baginya. Kebijakan itu diambil pada masa pemerintahan Gus Dur. Saat itu, Yu Le mengaku sangat terharu.
"Ke depannya, presiden memang harus seperti Gus Dur yang sangat menjunjung toleransi dengan kebijakannya menetapkan perayaan Imlek sebagai hari libur nasional," kata Yu Le, saat dijumpai di Wihara Petak Sembilan, Jumat (31/1/2014).
Ia menilai, sejak era Gus Dur hingga sekarang, toleransi antarsuku dan agama di Indonesia semakin baik. Meski masih terjadi konflik di berbagai daerah, intensitasnya berkurang. Kondisi yang kondusif seperti ini, menurutnya, harus terus dipertahankan.
Harapan yang sama juga disampaikan pengurus lainnya, Hengky. Ia menilai, dengan keberagaman yang ada Indonesia, diharapkan sosok pemimpin yang pluralis. Pemimpin yang bisa merangkul semua etnis, suku, dan agama.
"Seperti Gus Dur, dia mampu merangkul semua etnis suku dan agama, tanpa terkecuali," ujarnya.