Kapolri: Ledakan di Jawa Timur Tak Terkait Teroris
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menegaskan ledakan di sebuah rumah di Pasuruan, tidak terkait dengan kasus terorisme.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman menegaskan bahwa peristiwa ledakan yang terjadi di sebuah rumah di Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (12/2/2014) malam tidak terkait dengan kasus terorisme.
Demikian diungkapkan Sutarman di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/2/2014).
"Itu orang di sepanjang tapal kuda itu kan selalu menggunakan (bom) untuk mencari ikan. Itu yang menyimpan bahan peledaknya yang masih lama disana , mungkin ada tersentuh oleh apa, itu meledak. Tapi masih dalam pemeriksaan kita," kata Sutarman.
Kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dalam kasus tersebut. Hasilnya, ditemukan beberapa bahan pembuat detonator rakitan, 293 selongsong yang masing kosong, dan 28 yang sudah isi.
Selongsong yang ditemukan berbahan alumunium, sama seperti alumunium yang dipakai pada antena. Potongan-potongan alumunium itu memiliki panjang sekitar 5 cm, dengan diameter 1 centi meter.
Lokasi kejadian berada di rumah warga bernama Sukron. Sukron diketahui merupakan DPO Polres Banyuwangi pada 2009 lalu atas kasus pembuatan detonator dan bondet.
Bom dan detonator rakitan yang dibuat Sukron memang sengaja dibuat untuk diperjualbelikan. Sedangkan jenis bom yang dibuat merupakan jenis bom ikan atau lebih dikenal dengan sebutan bondet.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.