Isu Gas Beracun Menyeruak di Empat Desa di Lereng Kelud
adanya gas beracun disampaikan menjelang Zuhur oleh aparat yang berjaga-jaga di zona 10 km dari puncak Gunung Kelud.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Masyarakat di empat desa lereng Gunung Kelud Kabupaten Kediri sempat dikejutkan adanya isu semburan gas beracun sehingga warga terpaksa meninggalkan rumahnya untuk menyelamatkan diri, Sabtu (15/2/2014).
Empat desa yang dilanda isu gas beracun itu masing-masing Desa Puncu, Besowo, Kampungbaru dan Kebonrojo. Pemberitahuan adanya gas beracun disampaikan menjelang Zuhur oleh aparat yang berjaga-jaga di zona 10 km dari puncak Gunung Kelud.
"Kami dilarang masuk desa oleh aparat yang berjaga karena ada semburan gas beracun dari kawah Gunung Kelud," ungkap Sumar (50) kepada Surya Online, Sabtu (15/2/2014).
Dijelaskan Sumar, karena ada isu gas beracun masyarakat sempat ketakutan sehingga berusaha menyingkir dari desanya. Isu gas beracun ini menyusul ada kasus salah satu warga nafasnya sesak setelah menghirup bau seperti belerang.
Dikonfirmasi terpisah, Drs Suwignyo, Bagian Informasi dan Komunikasi Satlak Bencana Gunung Kelud membantah ada gas beracun yang sampai di desa-desa lereng Gunung Kelud. "Isu gas beracun itu tidak benar, masyarakat tidak usah resah," jelasnya.
Sementara Kepala PVMBG Hendrasto saat dikonfirmasi Surya menjelaskan, gas beracun Gunung Kelud tidak akan sampai pada radius 10 km dari puncak karena gas yang keluar dari kawah Gunung Kelud akan hilang saat ditiup angin.
"Asap yang keluar dari kawah itu hanya hembusan tidak membahayakan pada radius 10 km dari puncak," jelasnya.