Kades Penataran Yakin Tanda Alam Isyaratkan Tak Ada Letusan Susulan Kelud
Warga sekitar Kelud yakin tak akan ada lagi letusan susulan. Mereka menyebut, sejumlah tanda alam mengatakan hal itu
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Surya, Imam Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Munculnya kepanikan warga terkait kabar bakal terjadinya lahar dingin, paskahujan deras yang mengguyur lokasi sekitar Gunung Kelud, Sabtu (15/2/2014) siang, disikapi secara kalem Herry Noegroho, Bupati Blitar.
Ia mengimbau warganya atau para pengungsi agar tak panik terkait kabar yang tak jelas sumbernya tersebut. Menurutnya, sebaiknya warga tetap tenang tinggal di tempat pengungsian sepanjang belum ada instruksi dari pihak berwenang untuk diperbolehkan pulang.
Soal kabar munculnya lahar dingin itu, papar dia, sebaiknya disikapi secara waspada dan bukan malah panik. Kabar apapun, kalau bukan dari pihak berwenang yang menyampaikan, jangan langsung ditelan mentah-mentah. Sebaiknya, ditanyakan dulu pada petugas yang berjaga di sekitar tempat pengungsian itu atau petugas yang berwenang.
"Kami mengimbau, sebaiknya warga tetap tenang dan jangan panik terkait adanya kabar bakal munculnya lahar dingin. Sepanjang lahar itu tidak besar, itu tidak berbahaya karena sudah dibuatkan jalannya, dengan melalui jalan sungai-sungai lahar," kata Herry.
Kateno, Kades Penataran, Kecamatan Nglegok, membantah soal kabar bakal munculnya lahar dingin tersebut. Sampai detik ini, menurutnya, dirinya belum dapat kabar secara resmi dari pihak berwenang.
"Letusan Gunung Kelud tahun 1990 dulu saja, yang besarnya seperti itu tak sampai mengeluarkan lahar dingin. Kami yakin, letusan kali ini juga demikian, tak akan ada lahar dingin," ujarnya.
Justru, ia yakin kalau letusan Gunung Kelud tak akan terjadi susulan lagi. Itu diyakini dari tanda-tanda alam. Misalnya, beberapa hewan gunung atau buas, yang kemarin masih sempat berkeliaran di tegalan, kini sudah tak terlihat lagi di tiga dusunnya. Yakni, Dusun Candi Sewu, Dusun Kali Kuning, dan Dusun Kaligladak, yang ketiga dusun itu berada di lereng Gunung Kelud.
"Warga sudah nggak asing dengan tanda-tanda alam itu. Karena hewan-hewan sudah tak terlihat, warga sudah agak tenang. Itu karena hewannya sudah kembali ke atas karena udara di atas sudah nggak sepanas kemarin," kata Kateno.
Demikian juga dikatakan Hendro Busono, Kades Sumberasri, Kecamatan Nglegok. Menurutnya, pihaknya sudah menghimbau agar warga kembali melakukan aktivitas seperti biasanya. Namun, khusus yang laki-laki, kalau malam hari atau sehabis magrib agar berkumpul di balai dusun, posko-posko dan balai desa setempat. Tujuannya, bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan bisa cepat tahu lebih dulu sehingga tak panik.
"Soal kabar adanya lahar dingin, itu nggak benar. Kami nggak tahu siapa yang menyampaikan. Yang jelas, kami belum dapat kabar seperti itu. Karena itu, warga kami nggak ada yang panik dan kembali beraktivitas seperti biasa," ujarnya.