Jenderal TNI Purn Djokosan Luncurkan Buku Menggagas Indonesia Masa Depan
Bekas Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso (Djokosan), memiliki konsep mengenai pemimpin masa depan Indonesia.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bekas Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso (Djokosan), memiliki konsep mengenai pemimpin masa depan Indonesia. Pemikiran tersebut dituangkan ke dalam buku berjudul Menggagas Indonesia Masa Depan.
Menurut Djokosan, pengalamannya sebagai prajurit TNI selama 35 tahun membuatnya memahami akan konsep seorang pemimpin yang baik untuk Tanah Air.
"Saya pensiun sebagai prajurit 30 September 2010. Berdasarkan pengalaman 35 tahun sebagai prajurit, saya ingin memberi kontribusi kepada bangsa Indonesia," ungkap Djokosan dalam pidatonya saat peluncuran bukunya di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Lebih lanjut dikatakan Djokosan, memasuki tahun politik di 2014, diharapkan memperoleh pemimpin yang berkualitas.
"Hasil renungan saya, pemimpin itu adalah orang yang sudah selesai dengan dirinya sehingga dia tidak mengurus dirinya lagi, yang diurus hanya yang dipimpin," tegasnya.
Kepemimpinan, kata dia, bukan untuk mendapatkan tujuan pribadi, fasilitas dan kenikmatan semata. Namun, sebuah upaya untuk menegakkan keadilan.
"Pemimpin dan tugasnya itu adalah konsep Tuhan. Manakala ada masalah di umatnya maka diturunkannya pemimpin," lanjut dia.
Oleh karenanya, Djokosan memutuskan untuk menulis buku tersebut agar tergambarkan mengenai konsep pemimpin Indonesia mendatang. Buku tersebut ditulis berdasarkan pengalaman hidupnya sebagai prajurit dan pemimpin.
Sekedar informasi, Djokosan adalah Panglima TNI sejak 28 Desemser 2007 hingga 28 September 2010. Sebelumnya, dia menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005. Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat Danton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Pangkat Perwira Tinggi memulai karier dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2 Kostrad (2001).
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Pangdam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.