Megawati-Jokowi Kurang Diminati Masyarakat
Pusat Data Bersatu juga coba memasangkan nama calon presiden dan calon wakil presiden dalam surveinya.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Data Bersatu juga coba memasangkan nama calon presiden dan calon wakil presiden dalam surveinya. Dari survei pemasangan Capres-Cawapres tersebut pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mengungguli pasangan lainnya yang coba dipasangkan PDB.
"Jokowi-Jusuf Kalla mendapatkan elektabilitas 22,3 persen dan pasangan yang elektabilitas tertinggi. Ditempat kedua ada Prabowo-Hatta dengan 10,2 persen," kata Agus Herta Peneliti PDB di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Agus menuturkan, PDB juga mencoba memasangkan Megawati Soekarnoputri dengan Jokowi. Namun, sambutan masyarakat kurang terlihat terhadap pasangan keduanya.
"Mega-Jokowi hanya mendapatkan elektabilitas 8,1 persen," tuturnya.
Namun yang menarik menurut Agus, sebanyak 24,8 persen masyarakat yang tidak menjawab atau belum terpikir untuk menjawab. Sementara untuk Jokowi-Puan hanya sebesar 4,9 persen.
Agus menjelaskan, survei PDB menggunakan teknik wawancara melalui telepon pada 7 - 10 Februari 2014. Responden dipilih secara acak sistematis berdasarkan buku petunjuk telepon residensial yang diterbitkan oleh PT Telkom.
Untuk jumlah sampel ada 1.200 orang mewakili masyarakat penggunan telepon di 15 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, Mataram, Kupang, Makassar, Ambon dan Jayapura.
"Untuk survei ini margin of error +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," tandasnya.