Sutarman Akui Adanya Teror Jelang Pemilu 2014
Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman tidak memungkiri adanya teror yang terjadi menjelang Pemilu 2014.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman tidak memungkiri adanya teror yang terjadi menjelang Pemilu 2014. Ia mencontohkan adanya aksi penembakan kantor NasDem di Nanggroe Aceh Darussalam.
"Teror tidak jelas, tidak menutup kemungkinan ada, di Aceh ditembakin," kata Sutarman di Gedung MPR, Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Sutarman mengatakan teror menjelang pemilu dapat dilakukan oleh siapapun. Termasuk kelompok teroris dengan tujuan menimbulkan kekacauan.
Guna menjaga pemilu berlangsung lancar, Polri dibantu aparat lain menerjunkan 1juta personil untuk pengamanan pesta demokrasi. Personil diterjunkan mengikuti seluruh tahapan pemilu dimulai pencetakan surat suara, distribusi surat suara hingga pengamanan saat pencoblosan.
Sutarman mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk pengamanan Pemilu 2014 mencapai Rp1triliun. "Seluruhnya kita lakukan, pengamanan," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.