Yusril Sebut Indonesia Butuh Label Haram
Sebagian besar makanan yang dijual (di Indonesia) itu halal, jadi yang tidak halal lah yang perlu dikasih label
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menilai Indonesia lebih butuh label haram ketimbang label halal. Calon presiden dari PBB itu menilai di Indonesia yang mayoritas beragama Islam, sebagian besar makanannya adalah halal.
Ditemui di kantor Ihza & Ihza, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014), Yusril mengatakan akan lebih mudah memberi label haram di Indonesia, ketimbang label halal.
"Sebagian besar makanan yang dijual (di Indonesia) itu halal, jadi yang tidak halal lah yang perlu dikasih label," katanya.
Yusril membandingkan dengan Filipina, dimana mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di Filipina menurut Yusril majelis dakwah nya memasang label halal pada sejumlah barang, karena memang jumlah nya lebih sedikit dibanding yang haram.
"Kalau negara mayoritas muslim, mustinya yang dikasih label yang haram. Indonesia kan aneh, di negara mayoritas islam kok labelnya halal," ujarnya.
Ia mencontohkan dengan sebuah restoram Padang yang memasang tulisan kalimat syahadat, di atas pintu masuknya. Dengan demikian tidak perlu lagi makanan-makan di dalam restoran itu dipasangi label halal.
"Kan tersinggung nanti orang Padang," tuturnya dengan nada bercanda.