Politisi Hanura Yakin KSAL Profesional Ungkap Investigasi Ledakan
Nuning Kertopati yakin, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Dr. Marsetio profesional mengatasi musibah ledakan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang anggota Komisi I DPR Nuning Kertopati yakin, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Dr. Marsetio profesional mengatasi musibah ledakan di gudang amunisi milik Kopaska, Pondok Dayung, Tanjung Priok.
"Penyelesaian dilakukan secara profesional, dan mengatasinya deng baik. Untuk kemudian, segera dapat cepat memperoleh analisa akurat penyebab ledakan bekerja sama dengan Polri untuk dapatkan analisa forensik yang akurat," ujar Nuning Kertopati," Kamis (6/4/2014).
Investigasi terus dilakukan terhadap insiden meledaknya gudang Komando Pasukan Katak (Kopaska), di Pondok Dayung, Jakarta Utara, kemarin, Rabu (5/3/2014), yang menyebabkan 86 orang terluka dan satu orang meninggal dunia.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda Iskandar Sitompul saat dihubungi TRIBUNnews.com, Kamis (6/3/2014), mengatakan tim investigasi itu berasal dari Mabes Angkatan Laut (AL), yang juga menggandeng anggotan Armada. Barat (Armabar) dan Armada Timur (Armada Timur).
"Kami berusaha agar hasil investigasi bisa keluar secepatnya, mudah-mudahan dalam dua minggu ini," katanya.
Diketahui sebelum ledakan, sempat muncul asap hitam dari gudang amunisi Kopaska. Sejumlah orang sempat berusaha memadamkan asap itu, namun gudang tersebut meledak dengan dahsyat.
Sejumlah orang pun terluka atas insiden itu, tercatat 86 orang terluka, dan seorang anggota Fasilitas dan Perbaikan Kapal-kapal Wilayah Barat (Fasharkam) Lantama III, Serka Anumerta Imam Syadi'i meninggal dunia.
Kapuspen TNI mengatakan diduga awalnya ledakan itu dipicu dari korsleting listrik di dalam gudang, namun ia belum bisa memastikan kabel apa gerangan yang bermasalah.
Nuning menambahkan, dari informasi yang ia dapatkan Pondok Dayung adalah pulau tersendiri tempat latihan menembak, dalam lingkup armada barat. Ada Pasukan Katak yang difasilitas latih lengkap.
"Dan saat ini sudah dilakukan tindakan profesional dimana kemudian segera dipasok kembali amunisi dan sejenisnya. Dan semua yang rusak diperbaiki, Ledakan kemerin murni masalah kerusakan teknis bukan sabotase," Nuning menjelaskan.