Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luka Gigitan Ade Sara, Petunjuk Utama Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan

mengungkap kasus pembunuhan Ade Sara yang jenazahnya ditemukan di Tol Bintara KM 49, Bekasi

zoom-in Luka Gigitan Ade Sara, Petunjuk Utama Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan
Twitter
Ade Sara Angelina semasa hidup 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Luka bekas gigitan Ade Sara Angelina Suroto (19) di tangan mantan kekasihnya Ahmad Imam Al Hafitd (19) menjadi petunjuk utama bagi penyidik kepolisian mengungkap kasus pembunuhan Ade Sara yang jenazahnya ditemukan di Tol Bintara KM 49, Bekasi, Rabu (5/3/2014).

Dari sana, polisi akhirnya mengungkap kasus ini, dimana diketahui Sara dibunuh oleh Hafitd bersama kekasih barunya Assyifa Ramadhani (19).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menuturkan sebelum dibunuh, Sara sempat melakukan perlawanan dengan menggigit tangan Hafitd di dalam mobil KIA Visto, saat berada di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat.

"Korban sempat menggigit tangan pelaku. Luka gigitan ini membuat penyidik curiga dan akhirnya pelaku mengaku," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/3/2014).

Ia menjelaskan kasus ini berawal saar seorang petugas derek jalan tol Didin Hermansyah menemukan jenasah perempuan tergeletak di  Jalan Tol Bintara, KM 49, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2014).

Menurut Rikwanto, aparat Polresta Kota Bekasi lalu mengidentifikasi jenasah melalui sidik jari, profil, dan tanda-tanda yang melekat di tubuhnya.

Sejak awal katanya, diduga kuat jenazah adalah korban penganiayaan dari luka-luka lebam di wajah dan tubuhnya.
Dari sidik jari korban, kata Rikwanto, polisi memastikan identitas korban adalah Ade Sara dan menemukan tempat tinggal kedua orangtuanya.

Berita Rekomendasi

Polisi lalu mendatangi rumah korban di Jalan Layur Rawamangun Jakarta Timur dan menanyakan pada orang tua korban kapan terakhir bertemu anak semata wayangnya itu.
Kepada polisi, orang tua korban mengatakan bahwa Ade Sara pamit pada hari Senin 3 Maret 2014 untuk pergi ke tempat temannya di kawasan Rawamangun dan langsung ikut les Jerman.

"Mulai hari itu, orang tuanya tak pernah bertemu anaknya," kata Rikwanto.

Polisi lalu memeriksa beberapa rekan korban. Dari sana diketahui, korban akan bertemu dengan mantan kekasihnya Hafitd di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.

Dari keterangan itu, polisi mencari keterangan dari Hafitd.
Pada, Kamis 6 Maret 2014, polisi mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk melihat hasil visum korban.

Saat itu, banyak kerabat korban yang datang, salah satunya adalah Hafitd. Penyidik, kata Rikwanto, lalu mengajak Hafitd berbincang dan bertanya mengenai korban.

"Pada saat menanyakan beberapa hal kepada Hf, penyidik melihat ada luka di tangannya," kata Rikwanto.

Penyidik kemudian mencoba bertanya penyebab luka di tangan itu. Namun jawabab Hafitd sangat tidak meyakinkan.

"Dari sinilah penyidik mulai curiga," katanya.

Menurutnya penyidik terus berupaya dan mencecar Hafitd dengan pertanyaan-pertanyaan.

"Akhirnya, dia mengaku kalau itu bekas gigitan korban," ujarnya.

Dari sana penyidik melakukan pendalaman terhadap Hafitd dan akhirnya terungkap bahwa Hafitd yang membunuh Sara.

"Hf mengaku membunuh korban dan dikembangkan kemungkinan adanya pelaku lainnya," kata Rikwanto.

Akhirnya, Hafitd mengaku membunuh korban bersama kekasihnya, Syifa.

"Kemudian, Syifa ditangkap beberapa jam kemudian, di Pulomas, Jakarta Timur," kata Rikwanto. Syifa pun tak bisa mengelak dan pasrah saat dibekuk polisi. (Budi Sam Law Malau)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas