Politisi Golkar: Jika Tak dari Militer Tetap Akan ada Panglima TNI
Politisi Golkar Poempida Hidayatulloh menilai rakyat yang akan menentukan calon presiden pada Pemilu 2014
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Poempida Hidayatulloh menilai rakyat yang akan menentukan calon presiden pada Pemilu 2014 dari kalangan sipil, sebaiknya didampingi calon wakil presiden dari kalangan militer. Demikian sebaliknya.
Sebelumnya, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu berpendapat, jika calon presiden pada Pemilu 2014 dari kalangan sipil, sebaiknya didampingi calon wakil presiden dari kalangan militer. Demikian sebaliknya.
"Yang menentukan rakyat. Dan referensinya adalah survei elektabilitas. Jadi basis itu yang akan dijadikan pertimbangan," tegas Anggota DPR dari Fraksi Golkar kepada Tribunnews.com, Rabu (11/3/2014).
Tapi, menurut Poempida, kalau nantinya rakyat menentukan dalam Pilpres Capres atau Cawapres dari kalangan militer, hasil tersebut harus bisa juga diterima.
"Jika toh tidak dari kalangan militer kan tetap akan ada Panglima TNI di sebagai bagian kabinet," tuturnya.
Selain itu, kata dia, Presiden terpilih juga sudah pasti jadi Panglima Tertinggi TNI.
Lebih lanjut menurut dia, justeru dalam konteks politik modern seperti sekarang ini Militer harus dapat menunujukan profesionalitas sebagai penegak pertahanan NKRI. Dengan bersikap Netral dalam masalah politik. Namun tetap proaktif dalam mengantisipasi ancaman terhadap NKRI baik dari luar maupun dari dalam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.