Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bom Teroris dari Surabaya untuk Ledakkan Warung Remang-remang di Luwu

Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengungkap pengiriman paket bom dari Surabaya, Jawa Timur ke Makassar Sulawesi Selatan.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bom Teroris dari Surabaya untuk Ledakkan Warung Remang-remang di Luwu
Kompas.com
Irjen Ronny Franky Sompie 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengungkap pengiriman paket bom dari Surabaya, Jawa Timur ke Makassar Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Polri menyita dua buah bom rakitan. Satu bom pipa dan satu bom Tupperware di kantor JNE Sengkang Wajo, Makassar. Temuan bom tersebut langsungditangani Tim Penjinak Bom (Jibom) Satbrimobda Sulselbar.

Hasil penemuan bom tersebut berlanjut dengan penangkapan tersangka teroris atas nama BA alias HR alias G alias G alias A alias MM pada 13 Maret 2014 sekitar pukul 18.35 WIB

"Yang bersangkutan, ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta pada saat mendarat dari Makassar Sulawesi Selatan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/3/2014).

Bom pipa dan tupperware tersebut dikirimkan Bambang melalui jasa pengiriman barang JNE dari Desa Panggung, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur dengan tujuan pengiriman Sengkang Wajo, Sulawesi Selatan.

"Rencananya akan digunakan untuk membom di warung remang-remang di Barabba Belopa Kabupaten Luwu dan mereka sudah melakukan survey terhadap sasaran yang akan diledakkan dengan bom tersebut," ungkapnya.

Bambang sebelumnya pernah mengikuti pelatihan militer di Poso pada bulan Desember 2013 bersama Santoso dan Sabar Subagyo.

Berita Rekomendasi

Kemudian dari penangkapan tersebut, tim Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap seorang lagi Rabu (19/3/2014) pukul 09.45 WIB atas nama AI di SPBU Kilometer 6.5 Jalan P Natadirja Kecamatan Gading Cempaka, Kotamadya Bengkulu. AI terlibat dalam pelatihan militer yang dipimpin Santoso dan Sabar Subagyo. Selain itu, ia pun terlibat dalam pembunuhan dua anggota Intel Polres Poso Bripka Andi Sapa dan Aipda Sudirman di Tamanjeka pada 2012.

"Saat ini masih terus dilakukan pengembangan terhadap hasil penyidikan untuk mengungkap kasus ini lebih dalam, terutama berkaitan dengan cara pengiriman dan distribusi bom yang telah ditemukan Tim Penyidik Densus 88 Antiteror Polri," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas