TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengaku heran dengan karakter sebagian masyarakat Indonesia, yang menurutnya tidak bisa membedakan terkenalnya seorang wakil rakyat karena prestasi, atau karena suatu kasus.

Kepada wartawan dalam acara sosialisasi situs Bersih2014.net, di kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (23/3/2014), mengatakan masyarakat yang tidak bisa membedakan sebab seorang wakil rakyat terkenal, berpotensi untuk meloloskan calon wakil rakyat yang pada periode sebelumnya bermasalah.

"Kita tidak bisa membedakan famous dan notorious. Dua-duanya sama-sama terkenal, tapi notorious (misalnya) itu ngomong sembarangan di twitter, terus followernya banyak," katanya.

Selain itu wakil rakyat yang notorious juga adalah wakil rakyat yang kerap muncul di televisi karena kasus hukum. Namun masyarakat menurutnya terkadang lupa penyebab seorang wakil rakyat itu muncul di televisi, sehingga yang diingat hanya nama dan wajah. Ketika pemilihan anggota legislatif (Pileg), wakil rakyat tersebut ada potensi dipilih rakyat.

Hal tersebut kata dia diperparah dengan kecenderungan partai, yang lebih memilih kader yang terkenal, ketimbang berkomitmen membangun negri ini. (NURMULIA REKSO PURNOMO).