Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri Hanya Sehari, Bayar Rp 100 Ribu

pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2014 hanya dilakukan selama satu hari

Editor: Sanusi
zoom-in Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri Hanya Sehari, Bayar Rp 100 Ribu
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
SBMPTN 2013 - Peserta berpikir mengisi soal dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 hari pertama di Aula Kampus Universitas Sangga Buana, Jalan PHH Mustopa, Kota Bandung, Selasa (18/6) pagi. SBMPTN 2013 hari pertama di Panitia Lokal (Panlok) Bandung diikuti 37.682 peserta yang tersebar di sekitar 2.000 ruang kelas sejumlah perguruan tinggi, SMA, SMP dan SD di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang memerlukan waktu selama dua hari, pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2014 hanya dilakukan selama satu hari, yaitu pada 17 Juni 2014.

Adapun biaya pendaftaran yang semula berkisar Rp 175.000-Rp 200.000, tahun ini turun menjadi Rp 100.000 untuk semua jenis tes.

Ganjar Kurnia, Ketua Panitia SBMPTN, mengatakan SBMPTN 2014 diikuti oleh 64 perguruan tinggi negeri (PTN), termasuk dua PTN yang baru bergabung, yaitu IAIN Fatahillah Palembang, dan UIN Ar-Raniry Nanggroe Aceh Darussalam.

“Dengan demikian,  jika pada 11 Desember 2013 yang lalu saat peluncuran SNMPTN 2014 diikuti 62 PTN, maka hari ini peluncuran SBMPTN diikuti 64 PTN,” kata Ganjar seperti dilansir Tribunnews dari laman khusus Setkab.

Meskipun hanya dilakukan selama satu hari, menurut Ganjar Kurnia, SBMPTN tetap mencakup dua mata uji untuk masing-masing bidang ilmu. Untuk bidang sains dan teknologi, mata ujinya adalah Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) dan Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek).

Adapun untuk bidang sosial dan humaniora, mata ujinya adalah Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA) dan Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum).

“Sedangkan bagi pendaftar untuk bidang campuran, ada tiga mata uji. Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA), Tes Kemampuan Dasar Sains dan Teknologi (TKD Saintek), dan Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum),” kata Ganjar.

Berita Rekomendasi

Ketua Panitia SBMPTN 2014 itu juga mengemukakan, untuk tes keterampilan bagi program studi tertentu, akan dilaksanakan pada 18-19 Juni 2014.

“Setiap pendaftar,  dapat memilih dua PTN, dengan jumlah program studi untuk dua PTN tersebut adalah sebanyak tiga program studi,” terang Ganjar.

Ganjar juga menjelaskan, jika SNMPTN 2014 hanya diperkenankan untuk siswa yang lulus ujian nasional tahun 2013 dan 2014, SBMPTN lebih luas jangkauannya.

“Pendaftaran bisa dilakukan oleh lulusan SMA/sederajat tahun 2012 hingga 2014,” kata Ganjar seraya menjelaskan, untuk menjangkau pelosok tanah air, panitia SBMPTN melakukan kerja sama dengan PT Pos, PT Telkom, dan PT Bank Mandiri, sehingga pendaftar dari pelosok bisa memanfaatkan internet di PT Pos yang tersebar di tanah air, dan Bank Mandiri telah menyiapkan berbagai mekanisme untuk mempermudah pembayaran pendaftaran

Bayar Rp 100 Ribu

Mengenai biaya pendaftaran peserta SBMPTN 2014, menurut Ganjar Kurnia, untuk semua jenis tes hanya Rp 100 ribu, atau turun dibanding biaya pendaftaran tahun-tahun sebelumnya yang semula berkisar Rp 175.000-Rp 200.000.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh yang hadir dalam acara itu menjelaskan, penurunan biaya pendaftaran masuk perguruan tinggi negeri itu karena disubsidi pemerintah. “Turunnya (biaya pendaftaran) karena kita subsidi. Kita ingin jangan sampai adik-adik kita karena tidak punya uang, buat daftar saja tidak bisa,” kata Mendikbud.

Bagi siswa yang tidak mampu membayar pendaftaran, Mendikbud mengungkapkan tidak akan dipungut bayaran. Skema Bidikmisi bisa digunakan dalam seleksi ini. Karena dalam seleksi ini, kata dia, sudah terintegrasi dengan Bidikmisi.

Adapun syarat utama untuk mendaftar SBMPTN 2014 ada tiga, yaitu Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), dan Nomor Ujian Nasional (NUN).

“Dengan cara seperti ini, diharapkan seluruh siswa termotivasi untuk mendapatkan NISN dan NPSN,” pungkas Ganjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas